Senin, 29/04/2024 07:30 WIB

SCBI Gandeng Layak Tangani Penderita Low Vision

Indonesia terdapat sekitar 3,5 juta orang mengalami kebutaan pada kedua belah mata dimana 50-60 persennya mengalami kebutaan akibat katarak.

Dody Rochadi dan Evie Tarigan

Jakarta - Standard Chartered Bank Indonesia (SCBI) menggandeng Yayasan pelayanan Anak dan Keluarga (LAYAK) melakukan penanganan terhadap anak-anak berkebutuhan khusus dengan penglihatan terbatas (Low Vision). Hal itu untuk mengurangi tingkat kebutaan secara permanen pada anak-anak tersebut.

Menurut Dody Rochadi, Contry Head Corporate Affairs SCBI, bahwa di Indonesia terdapat sekitar 3,5 juta orang mengalami kebutaan pada kedua belah mata dimana 50-60 persennya mengalami kebutaan akibat katarak. Penyebab lainnya adalah glukoma dan penyimpangan pembiaasan. Oleh karennya butuh penangan serius akan hal itu.

"Kami Sangat bahagia bahwa banyak anak-anak berkebutuhan khusus yang memperoleh akses untuk pmeriksaan mata serta penangangan lanjutan. Kami berharap dengan usaha ini, kami dapat membantu berkontribusi dalam menurunkan angka kebutaan di Indoneisa sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah hingga nasional," ungkap Dody.

Senada dengan Dody, Evie Tarigan, Ketua Umum Yayasan Layak mengungkapkan, minimnya akses untuk mendapatkan pencegahan dan penanganan gangguan penglihatan dan kebutaan juga sangat dipengaruhi oleh keterbatasan finansial, rendahnya mobilitas dan rendahnya paparan terhadap informasi.

"Kami sangat mengapresiasi program Seeing is Believing yang fokus pada upaya pencegahan kebutaan, sehingga Kita bisa menurunkan tingkat kebutaan dini pada anak-anak, khususnya yang berkebutuhan khusus.

Tak hanya melakukan penanganan kepada anak-anak yang berkebutuha khusus, SCBI Dan LAYAK juga mengadakan pelatihan bagi guru-guru di sekolah luar biasa (SLB) di wilayah Jabodetabek. Pelatihan itu ditujukan bagi peningkatan kapasitas guru

KEYWORD :

SCBI Low Vison LAYAK




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :