Senin, 29/04/2024 10:38 WIB

SKK Migas

Sapaan Haru Pekerja Migas di Lapangan untuk Buah Hati

Meskipun tidak bisa mengantarkan anaknya ke sekolah di hari pertama, Rangga tetap berharap anaknya dapat belajar sebaik-baiknya di bangku sekolah.

SKK Migas

Jakarta - Bekerja di sektor minyak dan gas bumi (migas), khususnya pekerja lapangan industri hulu, sudah pasti punya tantangan sendiri. Yang paling terharu  adalah berpisah dengan keluarga dalam waktu lama. Juga rindu dengan buah hati yang tertahan sampai pergantian waktu kerja tiba.

Dan dalam rangka memperingati hari anak nasional, para pekerja ini menyapa anak mereka langsung dari lapanga migas.  “Maaf ya, Ayah harus jauh dari kalian karena sedang bertugas. Kalian jangan nakal ya, jagain bunda,” demikian pesan Nikko Rachmat kepada dua orang putrinya.

Nikko bekerja sebagai assistant manager operation production di Lapangan Migas Pangkalan Susu, yang dioperasikan oleh PT Pertamina EP di Sumatera Utara. Sebagai pekerja lapangan, dia tidak bisa setiap saat berkumpul dengan dua buah hatinya tersebut. Namun dia berjanji,  akan mengajak anaknya bermain bersama ketika pada saat berganti tugas dengan rekannya.
 
Begitu juga dengan Rangga Fajar Wiwaha,  pekerja Production Operator yang harus melewati kesempatan mengantar putranya yang baru pertama kali berangkat sekolah. Bertugas di Lapangan Kerisi, Wilayah Kerja South Natuna Sea Blok B. Lapangan ini berlokasi di Kepulauan Anambas yang merupakan salah satu titik terluar Indonesia.

“Selamat memasuki dunia pendidikan. Maaf selama 21 hari ke depan Bapak tidak dapat menemani Azam, khususnya di hari pertama Azam sekolah,” itulah pesan yang ingin disampaikan untuk anaknya.  

Meskipun tidak bisa mengantarkan anaknya ke sekolah di hari pertama, Rangga tetap berharap anaknya dapat belajar sebaik-baiknya di bangku sekolah tersebut. “Selamat belajar Nak, dengarkan apa kata gurumu, semoga sukses,” pesan Rangga untuk buah hatinya.

Para pekerja lapangan hulu migas tersebut menyampaikan pesan-pesan bagi anaknya melalui video-video yang diunggah akun instagram @humasskkmigas dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional 23 Juli 2017.

SKK Migas atau Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi merupakan lembaga negara yang diberi mandat untuk mengawasi dan mengendalikan kegiatan usaha hulu migas.  Menurut catatan SKK Migas, saat ini terdapat 277 wilayah kerja migas yang tersebar di seluruh nusantara. Blok migas ini dioperasikan oleh perusahaan migas yang dikenal dengan sebutan kontraktor kontrak kerja sama atau Kontraktor KKS.

Sebagian para kontraktor ini merupakan anak perusahaan multinasional, kedudukan mereka menurut kontrak kerja sama migas tetaplah sebagai kontraktor yang mengerjakan proyek negara dan dikendalikan oleh SKK Migas. Salah satu aspek yang dikontrol oleh SKK Migas adalah dalam pemakaian tenaga kerja asing.

Penggunaan Tenaga Kerja Asing (TKA) dibatasi hanya pada bidang yang masih belum cukup dipenuhi oleh Tenaga Kerja Indonesia (TKI) atau sebagai perwakilan investor. Itu pun, mereka tetap harus memenuhi berbagai persyaratan, di antaranya memiliki pengalaman kerja 10 tahun di bidangnya.

Dengan persyaratan tersebut, TKI mendominasi industri hulu migas Indonesia. Data tahun 2016 menunjukkan dari total 30.531 pekerja hulu migas, jumlah TKI mencapai 29.836 atau sekitar 98 persen.

SKK Migas juga menggagas beberapa alternatif untuk meningkatkan kompetensi TKI. Di antaranya adalah menginisiasi pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi Kegiatan Usaha Hulu Migas (LSP Hulu Migas). Lembaga ini  mewadahi pengembangan kompetensi sumber daya hulu migas nasional melalui sertifikasi kompetensi-kompetensi yang ada pada kegiatan hulu migas. (Adv)

KEYWORD :

SKK Migas




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :