Sabtu, 27/04/2024 23:19 WIB

Internasional

Email Macron Dibajak, Rusia Diduga Berulah di Pilpres Prancis

Rusia lagi-lagi diduga berada di balik peretasan tersebut.

Emmanuel Macron

Paris – Belum lekang ingatkan publik atas tuduhan kepada Rusia telah ikut campur dalam pemilu presiden Amerika Serikat pada akhir tahun lalu. Rusia diduga mengirim peretas (hacker) untuk menjatuhkan Hillary Clinton lewat skandal email, dan mengubah hasil pilpres demi memenangkan Donald Trump.

Skema yang sama juga sedang menimpa calon presiden Prancis Emmanuel Macron. Pada Jumat (5/5) malam waktu setempat, Macron dikabarkan mengalami pembajakan email secara massal serta perangkat telekomunikasi internal lainnya. Dan Rusia lagi-lagi diduga berada di balik peretasan tersebut.

Padahal, ini merupakan H-1 pencoblosan putaran kedua pilpres Prancis putaran kedua, yang sedianya akan digelar pada Minggu, 7 Mei 2017. Di mana Macron berduel dengan capres perempuan Marine Le Pen.

“Intervensi di detik-detik terakhir kampanye resmi ini jelas-jelas sebagai destabilisasi yang demokratis. Sama seperti yang terjadi selama kampanye AS terakhir,” kata Macron dalam pernyataannya dikutip dari Washinton Post, Sabtu (6/5).

Hingga saat ini belum ada keterangan resmi terkait siapa yang bertanggung jawab atas pembajakan tersebut. Macron juga belum berkomentar tentang kemungkinan keterlibatan Rusia.

KEYWORD :

Pilpres Prancis Rusia Emmanuel Macron Le Pen




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :