Selasa, 30/04/2024 07:19 WIB

Internasional

Arab Saudi Tuding Iran Kendalikan Islam

Bagaimana Anda berdialog dengan mereka (Iran)? Tanya putra raja Saudi pada Selasa (2/5) melalui sebuah wawancara di televisi, menurut laporan Press TV dilansir Finansial Tribune pada Kamis (4/5)

Menteri Pertahanan Arab Saudi, Mohammed bin Salman

Jakarta - Wakil Perdana Menteri kedua, Penasihat Khusus Pelayan Dua Tanah Suci sekaligus Menteri Pertahanan Arab Saudi Mohammed bin Salman menolak kemungkinan normalisasi hubungan dengan Iran, setelah Teheran mengumumkan kemungkinan terjadi deeskalasi (perluasan hubungan) jika Riyadh menghentikan pemboman Yaman.

"Bagaimana Anda berdialog dengan mereka (Iran)?" Tanya putra raja Saudi pada Selasa (2/5) melalui wawancara di televisi, menurut laporan Press TV dilansir Finansial Tribune pada Kamis (4/5). Ia menekankan bahwa pembicaraan dengan Iran tidak mungkin dilakukan, karena tujuan Teheran adalah untuk "mengendalikan dunia Muslim".

Pada Selasa, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan, Republik Islam siap melakuka menormalisasi hubungan dengan Riyadh jika kerajaan tersebut menghentikan pembomannya terhadap Yaman dan berhenti mendukung kelompok ekstremis.

"Jika pemerintah Saudi mengabaikan kebijakannya yang picik, dukungannya terhadap kelompok takfiri dan ekstremis, dan perang terhadap orang-orang Yaman, kami siap membantu hubungan Iran-Saudi bergerak ke arah yang konstruktif," katanya.

Bin Salman menegaskan bahwa Riyadh dapat menghancurkan gerakan Houthi Ansarullah yang memerangi pasukan Saudi di Yaman dengan serangan darat. Meski sejumlah besar nyawa tentara dan warga sipil Saudi taruhannya. "Waktu ada di pihak kita, kesabaran ada di pihak kita," tambahnya

Arab Saudi menyerang Yaman sejak Maret 2015 dalam upaya mengembalikan kekuatan Presiden, Abd-Rabbuh Mansur Hadi, yang merupakan sekutu setia Riyadh. Namun sayang, Riyadh gagal mencapai tujuannya meski telah menggelontorkan biasa.

Menurut laporan Finasial Tribune Agresi militer Saudi telah merenggut nyawa sekitar 12.000 orang, kebanyakan di antara korban tersebut warga sipil

KEYWORD :

Iran Yaman Arab Saudi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :