Senin, 29/04/2024 05:46 WIB

Ratusan Pimpinan Nelayan Adukan Nasibnya Ke Cak Imin

Diantara yang hadir, Ketua Paguyban Nelayan Banten Ahmad Nawawi menceritakan tentang nasib pekerjaannya sebagai pencari ikan di laut yang semakin tidak menentu pasca dikeluarkannya Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor 2 tahun 2015

Cak Imin terima para pimpinan Paguyuban Nelayan se-Indonesia

Jakarta - Ratusan pimpinan paguyuban nelayan dari berbagai daerah di Indonesia mendatangi kantor DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di jalan Raden Saleh 9, Jakarta Pusat, Selasa (2/5/2017). Kedatangan mereka untuk bertemu Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar (cak Imin) dengan tujuan mengadukan nasibnya sebagai nelayan akibat berbagai kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

Kedatangan mereka disambut langsung oleh cak Imin yang didampingi Wasekjen DPP PKB yang juga Wakil Ketua Komisi IV bagian perikanan dan kelautan DPR fraksi PKB Daniel Djohan. Selain itu, hadir juga sejumlah anggota DPRD fraksi PKB yang turut mendampingi para nelayan dari masing-masing daerah asalnya

Diantara yang hadir, Ketua Paguyban Nelayan Banten Ahmad Nawawi menceritakan tentang nasib pekerjaannya sebagai pencari ikan di laut yang semakin tidak menentu pasca dikeluarkannya Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor 2 tahun 2015. Akibatnya, lanjut Usmayono, banyak para nelayan yang menganggur dan memarkir kapalnya tidak berlayar. 

"Kalo pun ada yang operasi (berlayar), ya operasinya colong-colongan. Paddahal kita harus hidup, ngasi makan anak istri. Akhirnya, saat ini kita berpikir yang penting kita makan dulu pak.Ini sangat berat. Akhirnya muter-muter kesitu. Ya operasi (melaut) buat makan saja," ungkapnya.

Nawawi menceritakan banyak nelayan ke terpaksa berani mencari ikan tetap menggunakan alat jaring Cantrang. Tetapi, kata dia, keberaniannya tersebut dibebani rasa takut ditangkap oleh pihak berwajib saat dirinya melakukan operasi penangkapan ikan.

"Ya mau gimana lagi kita pak. Kita harus makan," katanya.

Ia meminta agar permen Kelautan dan Perikanan nomor 2/2015 dicabut. Ia berharap cak Imin dapat membantu mengomunikasikannya ke pemmerintah.

"Tolong dicabut," tandasnya.

Selain Nawawi, Ketua Asosiasi Nelayan Lamongan Usmayono mengaku heran dengan kebijakan Menteri Susi yang tidak menyertakan solusi bagi pelarangan jaring cantrang untuk nelayan. Seharusnya, kata dia, Menteri Susi berpikir bagaimana nelayan bisa menemukan solusi kerja alternatif setelah pelarangan Cantrang digunakan.

"Semisal, Budidaya ikan laut mestinya ditumbuh kembangkan. Khan seumpanya, Kalo ada tambak, kita khan bisa makan. Ini nggak bisa cari jalan alternatif," ungkapnya.

Mendengar berbagai cerita dan curhat para nelayan, cak Imin mengaku prihatin. Ia berharap pihaknya bisa menjadi penengah bagi kepentingan nelayan atas kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan yang menyulitkannya.

"Mayoritas nelayan itu adalah para Nahdyyin. Sehingga kami tidak bisa diam melihat mereka menjerit," ungkap cak Imin.

KEYWORD :

DPP PKB Muhaimin Iskandar Nelayan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :