Minggu, 19/05/2024 20:39 WIB

Kuasa Hukum Aktivis KAMMI Harap Motif Penganiayaan Tak Berkaitan dengan Laporan Kecurangan Pemilu

Ada pernyataan dari pihak militer atau Angkatan Udara (AU) yang menyatakan ini perselisihan di jalanan. Sudah saya tegaskan di awal tadi bahwa tidak ada perselisihan di jalanan, saya bisa pastikan itu.

Konferensi pers dugaan penganiayaan aktivis KAMMI, Rizki Agus Saputra oleh oknum TNI. (Foto: Jurnas.com)

Jakarta, Jurnas.com - Aktivis Pengurus Pusat (PP) Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Rizki Agus Saputra (26) membantah soal motif pengeroyokan oleh oknum TNI dilatarbelakangi perselisihan di jalan raya.

Diketahui, Rizki dikeroyok oleh seorang anggota TNI dan dua orang tak dikenal di Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (15/12).

“Ada pernyataan dari pihak militer atau Angkatan Udara (AU) yang menyatakan ini perselisihan di jalanan. Sudah saya tegaskan di awal tadi bahwa tidak ada perselisihan di jalanan, saya bisa pastikan itu,” tegas Rizki yang dihadirkan secara daring dalam jumpa pers di kawasan Tebet Timur, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (17/12).

Terlebih, orang yang mengenakan seragam TNI pada saat kejadian telah mengadang Rizki tiga kali.

“Tidak ada motif terkait perselisihan di jalanan, tidak sama sekali. Apalagi, jalanan luas dan pukul 14.00. WIB, tidak ada macet sama sekali, mobil juga tidak lalu lalang, karena memang jam istirahat, bukan jam pulang (kerja),” tutur dia.

Rizki berharap motif penganiayaan tersebut tidak berkaitan dengan aktivitas politik yang ia jalani bersama PP KAMMI.

“Yang jelas, pernyataan saya pada saat deklarasi Satgas KAMMI Jaga Demokrasi itu menyampaikan bahwa hadirnya Satgas ini untuk melakukan investigasi terhadap (dugaan) kebocoran data di KPU,” kata dia.

Diberitakan sebelumnya, Komandan Polisi Militer Kodam Jaya (Danpomdam Jaya) Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar membenarkan peristiwa penganiayaan itu.

Sementara itu, kuasa hukum Rizki Agus Saputra (26), Zainur Ridlo mengatakan, kliennya sampai saat ini fokus melaporkan dugaan-dugaan kebocoran data Pemilu 2024.

Dia berharap, motif dugaan penganiayaan kliennya oleh oknum TNI tersebut tidak berkaitan dengan hal tersebut.

“Untuk motifnya kami duga penganiayaan biasa. Tapi di luar itu kami berharap, karena klien kami ini juga banyak berpartisipasi, juga melaporkan dugaan-dugaan kebocoran data pemilu 2024 sehingga ini tidak menjadi motif yang lain,” demikian Zainur.

 

 

 

 

KEYWORD :

PP KAMMI penganiayaan TNI Rizki Agus Saputra pengeroyokan Pemilu 2024




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :