Selasa, 14/05/2024 17:35 WIB

Industri Bersyukur Program Pemadanan di Vokasi Dorong Percepatan

Program tersebut dinilai selaras dengan berbagai percepatan yang kini tengah terjadi di Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).

Ilustrasi siswa magang di industri manufaktur (Foto: Muti/Jurnas.com)

Jakarta, Jurnas.com - Kehadiran Program Pemadanan Dukungan di satuan pendidikan vokasi dirasakan manfaatnya oleh industri. Program tersebut dinilai selaras dengan berbagai percepatan yang kini tengah terjadi di Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).

Demikian disampaikan Manager Social Responsibility and Corp Communication PT United Tractors Tbk, Himawan Sutanto. Sebagai penerima manfaat Program SMK Pusat Keunggulan Skema Pemadanan Dukungan, Himawan mengatakan program ini memiliki banyak manfaat, tidak hanya bagi sekolah, tapi juga bagi industri.

Sederet manfaat tersebut termasuk peningkatan kapasitas sekolah melalui teaching factory, peningkatan kapasitas guru dan murid melalui peningkatan sarana dan prasarana hingga pemangkasan biaya dan waktu untuk proses pengembangan calon karyawan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang masuk ke industri.

Himawan menceritakan pada 2008 lalu ketika industri bergerak cepat seiring dengan pertambahan volume bisnis, industri banyak membutuhkan SDM unggul. Sementara itu sekolah hanya mengira-ngira kebutuhan industri, sementara industri juga berharap lulusan vokasi sesuai dengan kebutuhan industri.

"Ini tidak match," kata Himawan dalam kegiatan Sosialisasi dan Diskusi Publik Program Pemadanan Dukungan Pendidikan Vokasi Tahun 2024, yang digelar Direktorat Mitras Dudi secara daring pada Rabu (13/12) kemarin.

Oleh karena itu, lanjut Himaran, pada 2022 pihaknya mengikuti pemadanan dukungan untuk enam sekolah. Bertambah pada 2023 dia melakukan pemadanan untuk sembilan sekolah vokasi.

"Industri membutuhkan percepatan, AI sudah masuk, teknologi massif. Sementara di sekolah, alat praktek di tahun 90 masih digunakan, IT juga belum tersentuh. Sementara kompetensi itu yang harus dimiliki anak-anak SMK," ujar dia.

"Jika industri tidak turun, mungkin butuh waktu lima sampai tujuh tahun untuk link and match. Program pemadanan dukungan ini bisa memangkas waktu setengahnya untuk menyiapkan sumber daya di vokasi agar inline dengan kebutuhan," tambah dia.

Manfaat program pemadanan dukungan turut dirasakan PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk, yaitu mitra industri pada Program Matching Fund PTV. Strategic Planning and Business Development PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk, Ulfah Hakima mengungkapkan, PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk berfokus pada transportasi publik melalui electric vehicle.

Ulfah menjelaskan, pada 2022 pihaknya berkolaborasi dengan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) untuk mengembangkan kendaraan listrik yang berkualitas. Kolaborasi dengan kalangan akademisi ini sangat penting untuk menyelaraskan kebutuhan industri agar apa yang dicita-citakan pemerintah dapat terwujud.

"Melalui program ini, kita tidak lagi menemukan alat-alat di SMK atau perguruan tinggi yang sudah tidak terpakai lagi di industri," tutur Ulfah.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek), Kiki Yuliati mengatakan bahwa transformasi pendidikan vokasi dilakukan dengan berbagai program unggulan seperti SMK Pusat Keunggulan, Matching Fund, Competitive Fund, Program Kecakapan Kerja dan Wirausaha yang bertujuan meningkatkan kemitraan dan kolaborasi.

Program SMK Pusat Keunggulan Skema Pemadanan Dukungan dan Matching Fund, mengharuskan adanya intervensi dari pihak industri baik dalam bentuk in cash dan in kind. Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi terus mendorong agar pendidikan vokasi meningkatkan kolaborasi dengan DUDI dalam berbagai bentuk yang nyata, tidak hanya pada penandatanganan Perjanjian Kerja Sama atau MoU.

"Program pemadanan dukungan dirancang untuk berjalan secara berkelanjutan, meningkatkan kualitas pembelajaran, riset dan pengabdian kepada masyarakat, serta yang utama untuk menyiapkan lulusan yang kompeten yang bertumpu pada peningkatan peran mitra DUDI dalam pengembangan kurikulum, riset bersama, menyediakan praktisi mengajar dari DUDI, meningkatkan kompetensi guru dan dosen, dan mengembangkan teaching factory yang ada di Lembaga kursus, sekolah maupun kampus vokasi," jelas Kiki.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Direktur Kemitraan dan Penyelarasan DUDI, Uuf Brajawidagda mengungkapkan pentingnya membangun kemitraan dengan industri. Uuf menjelaskan, pelibatan stakeholder sangat krusial terhadap peningkatan mutu lulusan, sehingga berelavansi dengan mutu institusi agar meningkat.

"Perlu diperkuat kemitraan yang saling memberikan manfaat dan berkelanjutan. Ikhtiar yang dilakukan adalah meningkatkan trust, bisa dari sharing pengalaman yang diberikan agar mendapat double inside. Sekolah menjadi potential resources bagi industri," jelas Uuf.

"Melalui jejaring kemitraan, Pendidikan vokasi dengan Pendidikan vokasi lainnya bisa saling belajar, berbagi mitra, atau mengerjakan project besar bersama sama. Kita ingin ke depan, kolaborasi tidak hanya based on program, tapi menjamin mutu kemitraan agar menjadi budaya. Mari bangun kapabilitas sekolah bersama-sama. Saya yakin ini akan memberikan benefit bagi industri. Ini memberikan iklim yang menarik bagi investasi," imbuh dia.

Saat ini, Ditjen Pendidikan Vokasi Kemdikbudristek membuka Program SMK Pusat Keunggulan Skema Pemadanan Dukungan Tahun 2024. Adapun pendaftaran program tersebut dibuka sampai dengan 30 Januari 2024.

KEYWORD :

Industri Program Pemadanan Dukungan Ditjen Diksi Kiki Yuliati




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :