Kamis, 16/05/2024 13:42 WIB

Sentil Menteri Bahlil, Forkamsi Soroti Proyek Industri Pupuk di Fakfak

Forkamsi sentil Bahlil Lahadalia agar tidak bermain-main dengan rencana pembangunan industri pupuk di Fakfak, Provinsi Papua Barat

Ketua Umum Forum Cendekiawan Melanesia Indonesia (Forkamsi) Albert Hama. (Foto: Jurnas/Ist).

Jakarta, Jurnas.com- Ketua Umum Forum Cendekiawan Melanesia Indonesia (Forkamsi) Albert Hama menyentil Menteri Investasi Bahlil Lahadalia agar tidak bermain-main dengan rencana pembangunan industri pupuk di Fakfak, Provinsi Papua Barat yang belakangan banyak disorot karena diduga memiliki agenda bisnis pribadi daripada kepentingan nasional apalagi daerah.

"Proyek startegis nasional ini jangan sampai jadi Bancakan sekelompok orang, termasuk kepentingan pribadi Menteri Investasi yang belakangan sudah mulai disorot media kalau beliau bersama rekanan bisnisnya menguasai proyek ini. Kami ingatkan jangan sampai masyarakat hanya jadi korban untuk kepentingan sekelompok orang," ungkap Albert dalam keterangannya kepada wartawan di Jakarta, Senin (4/12).

Ditengarai Albert, berdasarkan laporan investigasi koran tempo, megaproyek Kawasan Industri Pupuk Fakfak memantik kekhawatiran warga karena ada dugaan konflik kepentingan Menteri Bahlil Lahadalia.

"Aspek seperti ini kami harus ingatkan mewakili masyarakat Papua seluruhnya agar Pak Bahlil hati-hati. Atau kami dorong agar penegak hukum jangan menutup mata dengan proyek ini. Termasuk Presiden sendiri sehingga niat baik pemimpin atau kepala negara tidak disalahgunakan oleh pembantunya," sambung Albert.

Bukan hanya itu, masih menurut laporan diatas, proses pembukaan hutan untuk proyek strategis nasional (PSN) itu ditengarai belum memiliki izin pelepasan kawasan hutan serta analisis mengenai dampak lingkungan alias amdal yang belum rampung.

"Jika masih ada permasalahan fundamental seperti ini tentu ujungnya rakyat juga yang jadi korban. Kalau lingkungan rusak bagaimana? Kami ingatkan sejak awal agar proyek yang punya tujuan baik jika tidak dilaksanakan dengan niat baik maka bisa berakibat fatal di kemudian hari. Kami tentu akan terus mengawasi," pungkas Albert.

KEYWORD :

Bahlil Lahadalia Forkamsi Albert Hama industri pupuk Fakfak Papua Barat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :