Jum'at, 10/05/2024 12:44 WIB

72 Koleksi Busana Karya Vokasi Tampil di JMFW 2024

Panggung JMFW menjadi pembuktian bagi insan vokasi dalam menunjukkan kiprahnya sebagai bagian dari perjalanan industri busana muslim

Panggung Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2024 (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Sebanyak 72 koleksi busana karya peserta didik dari satuan pendidikan vokasi, tampil di ajang Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2024, di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD Tangerang, pada Sabtu (21/10) kemarin.

Tampil untuk tahun kedua, panggung JMFW menjadi pembuktian bagi insan vokasi dalam menunjukkan kiprahnya sebagai bagian dari perjalanan industri busana muslim. Hal ini juga yang makin mengukuhkan posisi Indonesia sebagai pusat busana muslim dunia.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, dalam sambutannya sebelum parade dimulai mengatakan bahwa kehadiran JMFW secara berkelanjutan menjadi ujung tombak untuk mencapai misi Indonesia menjadi pusat busana muslim dunia.

"Saya yakin upaya ini akan segera terwujud dan akan memberikan dampak yang besar bagi kemajuan industri fesyen tanah air," ujar Mendikbudristek.

Nadiem juga mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Perdagangan yang telah memberikan panggung kepada satuan pendidikan vokasi untuk belajar berkarya dan berani tampil di depan khalayak luas.

"Kita semua akan melihat karya-karya fesyen dari satuan pendidikan vokasi mampu bersaing dengan desainer papan atas Indonesia dan siap merambah pasar global," imbuh dia.

Sekitar satu jam, karya busana rancangan para siswa dan mahasiswa dari 12 satuan pendidikan vokasi ditampilkan di hadapan publik oleh para model di runway JMFW 2024.

Busana-busana tersebut didesain dan dibuat oleh mahasiswa dari lima perguruan tinggi vokasi (PTV) dan tujuh sekolah menengah kejuruan (SMK) Bidang Tata Busana.

Kelima PTV yang tampil, yakni ISI Yogyakarta, ISBI Bandung, AKS Ibu Kartini Semarang, Universitas Kristen Maranatha, dan ISWI Fashion Academy. Sementara itu, ketujuh SMK yang terlibat adalah SMK NU Banat Kudus, SMK Syubbanul Wathon, SMKN 1 Batu, SMK Cendika Bangsa Kepanjen, SMKN 1 Kasreman, SMK NU 2 Kedungpring, dan SMKN 3 Magelang.

Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati, dan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Suharti, turut tampil di atas catwalk. Keduanya tampil segar mengenakan busana rancangan siswa SMK NU Banat Kudus dan SMK Syubbanul Wathon.

Usai parade, Kiki mengaku bangga dengan hasil karya para siswa dan mahasiswa vokasi. Menurut dia, panggung JMFW 2024 menunjukan bahwa pendidikan vokasi menyimpan potensi besar dalam mendorong kemajuan industri fesyen melalui kolaborasi dengan dunia usaha dan industri.

"Tujuan kita adalah memberikan pengalaman berharga kepada para siswa sekaligus memperkenalkan kepada masyarakat bahwa anak-anak SMK, anak-anak vokasi itu bisa menghasilkan karya-karya yang diakui industri, dunia fesyen," kata Kiki.

Kiki mengatakan bahwa Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi terus meningkatkan relevansi pendidikan vokasi dengan dunia industri, termasuk industri busana muslim yang sedang berkembang di Indonesia.

Dari keikutsertaan satuan pendidikan vokasi tahun lalu, lanjut Kiki, beberapa produk busana SMK sudah masuk ke katalog komersial dan mendapatkan pembeli (buyer).

"Tidak hanya buyer, tapi beberapa desainer terkemuka juga memberikan kesempatan magang atau bahkan bekerja di tempat mereka dan itu jalan yang sangat kita harapkan, ketika industri, dunia kerja bermitra dengan sekolah-sekolah kami," kata dia.

KEYWORD :

JMFW 2024 Ditjen Diksi Kiki Yuliati Pendidikan Vokasi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :