Menteri Luar Negeri Inggris, Boris Johnson
Jakarta- Menteri Luar Negeri Inggris, Boris Johnson membatalkan kunjungannya ke Rusia beberapa jam sebelum rudal Amerika Serikat (AS) mendarat di pangkalan Udara Suriah
Johnson mengumumkan pada Sabtu (8/4) tidak akan mengunjungi Moskow untuk membicarakan serangan udara unilateral AS ke Suriah, setelah Suriah diduga menggunakan senjata kimia yang mematikan.
Keputusan itu dibuat setelah politikus Partai Konservatif Britania Raya itu melakukan konsultasi dengan Rex Tillerson, Sekretaris Negara AS, terkait bagaimana berurusan dengan situasi yang sedang terjadi di suriah, pada Jumat (7/4) malam.
Pembatalan kunjungan ke Suriah adalah kedua kalinya. Jika perjalan tidak dibatalkan, maka kunjungan Jahnson adalah pertama untuk mengunjungi Rusia selama setengah dekade sejak William Hague pergi ke negara itu pada Mei 2012. Keputusan ini mungkin tampak sebagai penghinaan untuk Rusia, yang pada Jumat dikatakan masih mempersiapkan kunjungan, dilansir Telegrahp
Johnson dijadwalkan mengadakan pembicaraan dengan Sergey Lavrov, rekannya sebagai menteri luar negeri Rusia pada Minggu. Rencana petemuan dua punggawa itu akan dijamu dengan makan siang, sebelum konferensi pers pasa Senin (10/4). Tak hanya itu, Johnson juga dijadwalkan bertemu para aktivis hak asasi manusia Rusia dan para pemimpin bisnis Inggris.
Rusia Sebut Amerika Serikat Munafik
Suriah Kimia Amerika Serikat Rudal Inggris
