Sabtu, 18/05/2024 10:55 WIB

Komisi III Minta Polisi Usut Warga Tewas di Bentrok Seruyan: Nama Polda Kalteng Dipertaruhkan

Bentrokan aparat kepolisian dengan warga di perkebunan sawit PT Hamparan Masawit Bangun Persana 1 di Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, menewaskan satu orang yang diduga terkena tembakan.

Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni

Jakarta, Jurnas.com - Bentrokan aparat kepolisian dengan warga di perkebunan sawit PT Hamparan Masawit Bangun Persana 1 di Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, menewaskan satu orang yang diduga terkena tembakan.

Kabid Humas Polda Kalteng Kombes Erlan Munaji mengatakan, pihaknya tengah melakukan investigasi atas insiden tersebut. Karena menurut keterangan, aparat di lapangan tidak dibekali peluru tajam.

Informasi kematian seorang warga pada insiden tersebut pun sampai pada telinga Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni. Politikus NasDem tersebut pun langsung meminta Kapolda Kalteng untuk segera menginvestigasi kasus ini.

“Sampai sekarang kan belum jelas asal muasal peluru ini. Tapi yang kita tahu, yang punya akses senjata api itukan aparat. Jadi agar tidak terjebak dalam situasi duga menduga berkepanjangan, lebih baik Pak Kapolda Kalteng langsung turun tangan handle investigasi kasus ini dengan terang benderang, karena nama baik institusinya dipertaruhkan,” ujar Sahroni, kepada wartawan, Jakarta, Rabu (11/10).

Karena dari banyak kasus yang pernah terjadi, banyak terungkap bahwa beberapa oknum aparat bertindak atas kehendaknya sendiri. Untuk itu, dirinya ingin pihak kepolisian melakukan pendalaman terlebih dahulu dan tidak terburu-buru mengeluarkan pernyataan.

“Karena dari yang sudah-sudah, walaupun persiapan dan instruksi sudah jelas, tapi terkadang masih terdapat oknum aparat yang bertindak di luar kendali saat di lapangan. Untuk itu, saya minta pihak kepolisian tidak gegabah keluarkan pernyataan, selidiki dulu saja secara maksimal,” tambah Sahroni.

Terakhir, Komisi III berpesan kepada seluruh jajaran kepolisian di seluruh daerah, agar tetap mengedepankan pendekatan humanis saat meredam aksi massa. Karena bagaimana pun situasinya, mereka tetap masyarakat Indonesia yang harus diayomi.

“Situasi di lapangan ini kan dinamis, banyak hal-hal bisa terjadi. Tapi bagi aparat, tidak boleh ada kata ‘lepas kendali’, harus tetap humanis dan bertindak sesuai SOP,” demikian Sahroni.

KEYWORD :

Ahmad Sahroni Komisi III DPR Bentrok Seruyan Polda Kalteng Dipertaruhkan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :