Senin, 29/04/2024 01:08 WIB

Internasional

Serangan Suriah, Donald Trump: Presiden Suriah Lampaui Batas

Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump menuding Presiden Suriah, Bashar al-Assad melampaui batas atas serangan gas beracun terhadap warga sipil Suriah

Donald Trump (Foto: Reuters)

Jakarta- Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump menuding Presiden Suriah, Bashar al-Assad melampaui batas atas serangan gas beracun terhadap warga sipil Suriah. Trump juga mengatakan sikapnya terhadap Suriah dan Assad telah berubah.

Serangan yang menewaskan sedikitnya 70 orang dan sejumlah besar terdiri dari anak-anak melampai batas. Pendahulu Trump, Barack Obama suatu waktu ingin menggulingkan Assad dengan serangan udara, jika Assad menggunakan senjata beracun tersebut. Tudingan terhadap Assad menempatkan Trump bertentangan dengan Moskow, pendukung presiden pokok Suriah.

"Saya memberitahu Anda, apa yang terjadi kemarin tidak dapat saya terima," kata Trump kepada wartawan dalam konferensi pers dengan Raja Yordania Abdullah, Rabu (5/4), dilansir Reuters

"Dan saya akan memberitahu Anda, itu sudah terjadi bahwa sikap saya terhadap Suriah dan Assad telah berubah sangat banyak," meskipun ketika ditanya pada pertemuan sebelumnya apakah ia merumuskan kebijakan baru di Suriah, Trump mengatakan: "Anda akan melihat."

Wakil Presiden Mike Pence, ketika ditanya apakah sudah waktunya untuk memperbaharui panggilan untuk Assad yang  akan digulingkan untuk membentuk zona aman, "Tapi biarkan semuanya jelas terlebih dahulu, semua opsi ada di meja," kepada Fox News tanpa merinci.

Komentar Trump yang datang beberapa yang datang beberapa setelah kejadian itu mengatakan tidak lagi fokus pada Assad. Trump tidak menyebutkan Rusia dalam komentarnya pada Rabu, tetapi Menteri Luar Negeri Rex Tillerson mengatakan sudah waktunya bagi Rusia untuk berpikir hati-hati tentang dukungan untuk Assad.

Pence mengatakan sudah waktunya untuk Moskow "menjaga kata yang mereka lontarkan dan segera menghapus senjata kimia sehingga mereka tidak lagi mengancam orang-orang di negara itu,"katanya. Negara-negara Barat, termasuk AS menyalahkan angkatan bersenjata Assad atas serangan kimia terburuk di Suriah selama lebih dari empat tahun.

Para pejabat intelijen AS, berdasarkan penilaian awal, kematian tersebut kemungkinan besar disebabkan oleh gas sarin saraf yang dijatuhkan oleh pesawat Suriah di kota Khan Sheikhoun, Selasa. Seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri mengatakan Washington belum memastikan itu gas itu adalah sarin.

Moskow mengatakan, bahwa gas beracun itu milik pemberontak bocor dari sebuah depot senjata pemberontak karena terkena bom Suriah. Namun Seorang pejabat senior Gedung Putih, yang berbicara tanpa menyebut nama, mengatakan penjelasan Rusia tidak kredibel. "Kami tidak percaya," kata pejabat itu.

KEYWORD :

Suriah Donald Trump Assad Sarin




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :