Minggu, 28/04/2024 02:57 WIB

80 Persen Satuan Pendidikan Terapkan Kurikulum Merdeka

Sudah 80 persen satuan pendidikan menerapkan Kurikulum Merdeka, yang bertujuan mengubah proses pembelajaran berdasarkan minat dan bakat.

Plt Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kemdikbudristek, Zulfikri Anas (Foto: Muti/Jurnas.com)

Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) menyebut sudah 80 persen satuan pendidikan menerapkan Kurikulum Merdeka, yang bertujuan mengubah proses pembelajaran berdasarkan minat dan bakat.

Hal tersebut disampaikan oleh Plt. Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kemdikbudristek, Zulfikri Anas, di sela-sela kegiatan `Sosialisasi Kurikulum Merdeka` di Jakarta beberapa waktu lalu.

"Kalau kita lihat per satuan pendidikan, untuk SMA/SMK sudah mendekati 90 persen," kata Zulfikri kepada awak media.

Adapun kendala 20 persen satuan pendidikan yang belum menerapkan Kurikulum Merdeka, lanjut Zulfikri, karena masih ada yang belum menyadari perubahan kurikulum ini bukan hanya sekadar berganti nama, melainkan iklim pembelajaran yang lebih bersahabat dengan anak.

"Lebih dekat dengan anak sehingga mengubah kebiasaan selama ini yang terfokus dengan materi kurikulum sekarang berfokus ke anak," ujar dia.

Konsekuensinya, guru yang dulunya menyampaikan satu materi merata untuk semua anak, baik dari segi metode maupun tugas, kini dituntut melakukan diferensiasi sesuai dengan kemampuan anak.

"Mengubah kebiasaan langsung menyampaikan materi, sekarang memberikan pelayanan ke anak-anak yang berbeda-beda. Itu perubahan mindset," papar dia,

"Kalau selama ini semua anak dikejar untuk nilainya sama untuk semua mata pelajaran," imbuh dia.

Sementara itu, Anggota Komisi X DPR RI, Putra Nababan menekankan pentingnya pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik. Dengan mengenali minat dan bakat, kemampuan siswa akan terus bertumbuh, tanpa merasa bosan atau mudah mengeluh.

"Kalau enggak sesuai berarti orang ini tidak akan bertumbuh. Dia hanya kerja untuk gaji dan status. Dia akan sering pulang mengeluh, tidak membawa kebahagiaan, kalau begitu Indonesia susah bertumbuh. Harus sesuai minat dan bakat," tutup Putra.

KEYWORD :

Kurikulum Merdeka Kemdikbudristek Zulfikri Anas




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :