Selasa, 14/05/2024 18:54 WIB

Andi Arief Sebut Ada Pengkhianat di Koalisi, NasDem Diminta Tak Baper

Bang Andi Arief tidak menuding partai manapun, mestinya tak direspon secara berlebihan. Lagi pula interaksi dan tindakan dalam politik moderen dibangun dalam bingkai rasional, tak boleh baper. Jadi ini tak perlu dijadikan polemik.

Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani. (Foto: Dok. Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Partai NasDem diminta tak terbawa perasaan (baper) menanggapi pernyataan Kepala Bappilu Partai Demokrat Andi Arief yang menyebutkan soal adanya pengkhianat dalam koalisi.

"Bang Andi Arief tidak menuding partai manapun, mestinya tak direspon secara berlebihan. Lagi pula interaksi dan tindakan dalam politik moderen dibangun dalam bingkai rasional, tak boleh baper. Jadi ini tak perlu dijadikan polemik," kata Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani kepada wartawan, Jakarta, Selasa (22/8).

Kamhar meningatkan, jika penentuan cawapres sepenuhnya ada di tangan Anies Baswedan sebagai capres. Kamhar tak mempermasalahkan jika ada kriteria tambahan soal pendamping Anies.

"Namun kami perlu mengingatkan dalam hal waktu pelaksanaan deklarasi paket komplit, mengingat dalam piagam kerja sama tiga partai poin ke empat bahwa dalam waktu yang tidak terlalu lama KPP akan menyelenggarakan deklarasi dan mengumumkan calon presiden dan calon wakil presiden 2024-2029. Saat ini kita telah melewati separuh jalan penandatanganan deklarasi menuju pilpres, artinya sudah kelamaan. Jadi desakan ini bukan tak berdasar, kami taat azas," kata dia.

Menurut Kamhar, koalisi yang bisa menentukan cawapres di menit-menit akhir pendaftaran adalah sosok yang memiliki keunggulan elektabilitas maupun berstatus sebagai `penguasa`. Sedangkan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), kata dia, tidak memiliki faktor tersebut.

"Lagi pula argumentasi politik logisnya, yang bisa menunda di last minute hanya dimungkinkan bagi mereka yang memiliki kemewahan modal elektabilitas jauh mengungguli kompetitor atau memiliki kemewahan sebagai penguasa atau diendorse penguasa," kata dia.

"Kita tak memiliki dua kemewahan ini, karenanya tak ada alasan logis untuk menunda-nunda, apalagi waktu yang tersedia saat ini hanya enam bulan kurang. Ini batas waktu minimal yang bisa digunakan untuk melakukan kerja-kerja politik pemenangan. Tak ada rumus ajaib. Jika terus-menerus menunda, justru kami yang akan bertanya, ada apa denganmu?" timpalnya.

Waketum Partai NasDem Ahmad Ali sebelumnya menjawab pernyataan Andi Arief soal partai mengkhianati koalisi. Dia menegaskan Partai NasDem tidak punya rekam jejak sebagai pengkhianat.

"Kalau yang dimaksud Andi Arief adalah NasDem yang dituduh melakukan pengkhianatan karena menunda pelaksanaan deklarasi, biasanya kalau kita menunjuk orang, satu jari ke depan, tiga jari menunjuk ke diri kita sendiri," kata Ahmad Ali kepada wartawan.

 

KEYWORD :

Demokrat Kamhar Lakumani Cawapres Anies Baswedan Pilpres 2024




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :