Ilustrasi minum obat (Foto: RTE)
London, Jurnas.com - Sekelompok ilmuwan sedang meneliti kemungkinan obat pelangsing badan untuk membantu meredakan penyalahgunaan alkohol hingga demensia. Penelitian ini menindaklanjuti temuan sebelumnya, yang menjadikan obat pelangsing badan untuk menyembuhkan diabetes tipe 2.
Ozempic, obat diabetes tipe 2, dan Wegovy, obat penurun berat badan, sedang diteliti oleh ilmuwan. Obat-obatan ini populer karena dapat membantu pengonsumsinya kehilangan lebih dari 10 persen dari berat badan.
"Kami tahu bahwa obat-obatan di kelas ini sangat efektif untuk beberapa hasil kesehatan yang penting, banyak di antaranya dapat mempengaruhi umur panjang dan kualitas hidup," kata Direktur Program Penelitian Kecanduan Klinis dan Translasi University of North Carolina di Chapel Hill, Dr. Christian Hendershot dikutip dari Guardian pada Senin (21/8).
"Dalam beberapa hal ada perasaan bahwa beberapa dari ini mungkin terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Tapi saya pikir setiap manfaat potensial harus diselidiki," imbuh dia.
Sementara itu, konsultan endokrinologi dan dosen senior University of Hull, Dr. Harshal Deshmukh menyebut berat badan berlebih menjadi faktor risiko komorbiditas, lemak hati, kanker, demensia, dan berbagai penyakit kardiovaskular.
"Mengingat hubungan ini, tidak mengherankan bahwa banyak uji klinis saat ini sedang menyelidiki dampak potensial semaglutide pada kondisi kesehatan ini," terang Harshal.
Bulan ini, perusahaan yang memproduksi Wegovy, Novo Nordisk, mengumumkan suntikan penurunan berat badan dapat mengurangi risiko kejadian kardiovaskular utama, seperti stroke atau serangan jantung, sebesar 20 persen pada orang yang kelebihan berat badan atau hidup dengan obesitas.
Tetapi para ilmuwan masih meneliti lebih lanjut mengenai kemungkinan obat itu bisa memiliki efek langsung pada pembuluh darah atau jantung, alih-alih hanya menurunkan berat badan.
KEYWORD :Obat Pelangsing Badan Studi Ilmiah Demensia
