Kamis, 02/05/2024 02:38 WIB

Studi: Bukan Unsur Asli Bumi, Air Dibawa oleh Asteroid

Studi: Bukan Unsur Asli Bumi, Air Dibawa oleh Asteroid

Air menutupi sebagian besar permukaan Bumi (Foto: Spacenews)

Tokyo, Jurnas.com - Sekelompok ilmuwan menemukan bahwa air bukan unsur asli Bumi. Menurut penelitian yang dilakukan selama enam tahun oleh misi luar angkasa Jepang, air muncul di Bumi setelah dibawa oleh asteorid dari tepi luar Tata Surya.

Dalam upaya untuk menjelaskan asal usul kehidupan dan pembentukan alam semesta, para peneliti meneliti bahan yang dibawa kembali ke Bumi pada tahun 2020 dari asteroid Ryugu.

Batu dan debu seberat 5,4 gram dikumpulkan oleh pesawat luar angkasa Jepang, Hayabusa-2, yang mendarat di asteorid dan menembakkan "pendorong" ke permukaannya.

Studi tentang bahan tersebut mulai dipublikasikan, dan pada Juni lalu, satu kelompok peneliti mengklaim telah menemukan bahan organik yang menunjukkan bahwa beberapa bahan penyusun kehidupan di Bumi, termasuk asam amino, kemungkinan terbentuk di luar angkasa.

Dalam sebuah makalah baru yang diterbitkan dalam jurnal Nature Astronomy, para ilmuwan mengatakan sampel asteroid Ryugu dapat memberikan petunjuk untuk menguak misteri munculnya lautan muncul Bumi miliaran tahun yang lalu.

"Asteroid tipe C yang mudah menguap dan kaya organik mungkin menjadi salah satu sumber utama air di Bumi," kata ilmuwan dikutip dari AFP pada Selasa (16/8).

"Pengiriman volatil (yaitu, organik dan air) ke Bumi masih menjadi bahan perdebatan penting," lanjut dia.

Tetapi bahan organik yang ditemukan dalam partikel asteroid Ryugu, "mungkin merupakan salah satu sumber volatil yang penting".

Para ilmuwan berhipotesis bahwa air berasal dari luar Tata Surya, dan menduga bahwa air bukan satu-satunya volatil yang dikirim ke Bumi pada masa awal pembentukan.

Hayabusa-2 diluncurkan pada tahun 2014 dalam misinya ke Ryugu, sekitar 300 juta kilometer jauhnya, dan kembali ke orbit Bumi dua tahun lalu untuk menjatuhkan kapsul berisi sampel.

"Partikel Ryugu tidak diragukan lagi di antara bahan Tata Surya yang paling tidak terkontaminasi yang tersedia untuk studi laboratorium, dan penyelidikan berkelanjutan dari sampel berharga ini tentu akan memperluas pemahaman kita tentang proses Tata Surya awal," tulis studi tersebut.

KEYWORD :

Air Asteroid Tata Surya Bumi Studi Ilmiah




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :