Jum'at, 26/04/2024 18:10 WIB

International

Pemerintah Turki Cabut Larangan Mengenakan Jilbab

Menurutnya larangan yang diberlakukan sejak 1980-an itu hanya sisa-sisa paham liberalis dari masa lalu.

Polwan Turki (Foto: AFP)

Turki- Presiden Turki yang berhaluan Islam, Recep Tayyip Erdogan mencabut larangan pejabat militer perempuan mengenakan jilbab. Menurutnyan larangan yang diberlakukan sejak 1980-an itu hanya sisa-sisa paham liberalis dari masa lalu.

Masalah ini menjadi kontroversial di Turki selama bertahun-tahun. Para kaum sekularis menganggap, jilbab hanya simbol konservatif agama, dan menuding Presiden Erdogan mendorong agenda Islamis dengan mengubah sekolah umum menjadi lebih religius.

Diterbitkan BBC,  dalam satu dekade terakhir larangan tersebut dicabut berbagai instasnsi seperti sekolah, universitas, pelayanan sipil dan terakhir, polisi pada Agustus lalu. Di bawah pemerintahan Erdogan, sisi sekuler Turki sekarang sebagian besar dikucilkan, seolah rezim itu hanya memerintah kepentingan agamanya sendiri.

Kaum konservatif mengatakan,  mereka sudah lama dipandang sebagai warga negara kelas dua dan jilbab adalah ekspresi dari kebebasan individu. Aturan baru berlaku untuk perwira militer, bintara dan kadet perempuan. Mereka diizinkan mengenakan jilbab di bawah topi atau baret menyesuaikan warna seragam mereka dan tidak berpola.

Pihak oposisi militer pemerintah itu telah melemah setelah para pendukung Presiden Erdogan meningkat kekuasaanya atas angkatan bersenjata berikutnya gagal melakukan kudeta 15 Juli tahun lalu. Perubahan akan berlaku setelah diterbitkan dalam lembaran resmi. Turki memiliki konstitusi sekuler tanpa agama negara sejak tahun 1920. Kebanyakan orang di Turki adalah Muslim Sunni.

KEYWORD :

Turki Erdogan Jilbab




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :