Senin, 13/05/2024 19:12 WIB

AS Salahkan China atas Maraknya Kasus Overdosis Fentanil

AS Salahkan China atas Maraknya Kasus Overdosis Fentanil

Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer (Foto: GETTY IMAGES AMERIKA UTARA/AFP/Drew Angerer)

Washington, Jurnas.com - Pemimpin Mayoritas Senat Amerika Serikat (AS), Chuck Schumer, menyalahkan China atas maraknya kasus overdosis fentanil. Oleh karena itu, dia ingin mendorong regulasi untuk memberikan sanksi terhadap China karena memproduksi fentanil opioid sintetis.

Terkait kematian puluhan ribu warga AS akibat overdosis fentanil, menurut Schumer, tak dapat dipisahkan dari China. Pasalnya, obat yang masuk dalam golongan narkotika itu diproduksi di China, dan dibuat atas persetujuan pemerintah China.

"Saya akan mendorong amandemen (bipartisan) ke dalam RUU pertahanan yang akan mencakup penghentian fentanil utama, dan undang-undang yang memberdayakan sanksi, dan kami akan membawa RUU itu ke forum minggu ini," kata Schumer dalam konferensi pers di New York, sebagaimana dikutip dari Reuters pada Senin (17/7).

"Saya harap itu akan berlalu. Saya percaya itu akan berlalu dengan dukungan bipartisan yang kuat. Dan itu harus. Itu harus," tegas dia.

Sebelumnya, Beijing menuduh Washington menggunakan krisis fentanil sebagai dalih untuk menjatuhkan sanksi pada perusahaan China. Padahal, China telah menawarkan untuk bekerja sama dengan negara lain untuk mengatasi masalah narkoba.

Sementara itu, media pemerintah China telah berulang kali menyebut kecanduan dan tingginya permintaan narkotika yang juga berfungsi sebagai obat penghilang rasa nyeri itu sebagai masalah rumah tangga AS.

Namun, Schumer yakin bahwa regulasi dalam RUU Pertahanan yang akan dia lemparkan ke forum ini akan membatasi peredaran fentanil di mastarakat, serta membuka sanksi bagi China.

"Ini akan sangat sulit bagi mereka dan kami akan membuat mereka menekan fentanil yang datang ke Amerika Serikat," tutup Schumer.

KEYWORD :

China Amerika Serikat Fentanil Overdosis Narkotika




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :