Minggu, 12/05/2024 12:04 WIB

UKT Mahal, Pengamat Minta Kampus Tak Fokus Cari Duit

Pengelolaan pendidikan khususnya di perguruan tinggi dinilai belum senada dengan amanat konstitusi.

Pengamat pendidikan Indra Charismiadji (Foto: Muti/Jurnas)

Jakarta, Jurnas.com - Pengamat pendidikan dari Vox Populi Institute, Indra Charismiadji menanggapi fenomena Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang masih tinggi di berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

Menurut dia, problem itu terjadi karena dua hal. Pertama, perekonomian masyarakat pasca pandemi Covid-19 belum stabil, sehingga biaya pendidikan tinggi dirasa terlalu mahal.

Kedua, pengelolaan pendidikan khususnya di perguruan tinggi belum senada dengan amanat konstitusi. Sebab, menurut UUD 1945 Pasal 31 Ayat 5, pemerintah seharusnya mengembangkan ilmu pengetahuan, yang dalam hal ini melakukan riset.

"Kalau kita bandingkan di luar negeri, fokus universitas luar negeri bukan mengajar tapi riset. Dana-dana terbesar untuk universitas luar negeri itu untuk riset, sehingga biaya untuk mahasiswa menjadi murah," kata Indra dilansir dari kanal Youtube Vox Populi Institute pada Minggu (9/7).

Perguruan tinggi, lanjut Indra, memang idealnya bukan mengumpulkan sebanyak-banyak pendapatan dari mahasiswa bila melihat amanat konstitusi untuk pengembangan ilmu pengetahuan. Sebab dari riset, mahasiswa bisa mendapatkan pembaruan ilmu pengetahuan yang sesuai dengan perkembangan zaman.

"Sedangkan di kita tidak ada satu pun universitas di indonesia yang fokus ke riset, semuanya mengajar. Otomatis mendapatkan dananya dari mahasiswa. Ini harus kita luruskan jalannya," tegas Indra.

"Perguruan tinggi di indonesia harusnya fokus bukan mengajar tapi mengembangkan ilmu pengetahuan. Kalau kita hanya mengajar, ilmunya dari tempat lain kan? Belajar dari tempat lain belum tentu cocok, enggak update, kemudian mahal," imbuh dia.

Sebagai informasi, menurut data per Januari 2023, 10 besar negara dengan biaya pendidikan terendah dipimpin oleh Jerman, lalu diikuti oleh Norwegia, Prancis, Argentina, Polandia, Malaysia, Belgia, Meksiko, dan Taiwan.

KEYWORD :

UKT Uang Kuliah Tunggal Indra Charismiadji




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :