Rabu, 15/05/2024 15:33 WIB

Pengungsi Perang Sudan Dijangkiti Campak dan Kekurangan Gizi

Pengungsi Perang Sudan Dijangkiti Campak dan Kekurangan Gizi

Asap mengepul saat pertempuran di ibu kota Sudan, Khartoum pada 3 Mei (Foto: AFP)

Khartoum, Jurnas.com - Para pengungsi Perang Sudan yang melarikan diri kini dijangkiti oleh penyakit campak dan kekurangan gizi, akibat minimnya fasilitas kesehatan yang berfungsi.

Banyak korban terluka tidak bisa mencapai rumah sakit. Mayat yang tergeletak dan membusuk di jalanan Khartoum dan Darfur juga menjadi pemandangan biasa.

"Ratusan ribu orang, kebanyakan dari mereka wanita dan anak-anak memadati kamp-kamp yang membentang dari selatan Khartoum sampai ke perbatasan dengan Sudan Selatan," demikian laporan Doctors Without Borders (MSF) dikutip dari AFP pada Minggu (2/7).

"Ada dugaan kasus campak, dan kekurangan gizi di kalangan anak-anak telah menjadi darurat kesehatan yang vital," sambung dia.

"Dari 6 hingga 7 Juni kami merawat 223 anak yang diduga campak, 72 dirawat di rumah sakit dan 13 meninggal dunia."

Diketahui, perang menghancurkan infrastruktur negara yang sudah rapuh, membuat penduduk kekurangan air dan listrik di tengah panas yang menyengat.

Banyak gencatan senjata, termasuk beberapa yang dinegosiasikan oleh Amerika Serikat dan Arab Saudi, namun upaya tersebut nyatanya gagal bertahan.

Pertempuran berlanjut selama liburan Iduladha yang baru saja berakhir, di mana pihak yang bertikai mengumumkan gencatan senjata sepihak yang terpisah.

KEYWORD :

Sudan Khartoum Perang Campak Kekurangan Gizi




JURNAS VIDEO :



PILIHAN REDAKSI :