Senin, 29/04/2024 04:24 WIB

Soal Kebijakan Ekspor Nikel, Anggota DPR: Pemerintah Jangan Mau Diintervensi IMF

Saat ini Indonesia tidak punya kewajiban terhadap IMF. Sehingga permintaan tersebut sangat tidak relevan disampaikan sebuah lembaga kepada Pemerintahan yang berdaulat.

Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto. Foto: Azka/Man

Jakarta, Jurnas.com - Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto, meminta Pemerintah patuh pada konstitusi menyusul permintaan IMF untuk melonggarkan kebijakan ekspor nikel. Pemerintah jangan mau diintervensi IMF karena Indonesia sebagai negara berdaulat berhak menentukan aturan terkait pengelolaan sumber daya alam yang dimiliki.

Mulyanto menegaskan, permintaan IMF yang disampaikan dalam IMF Executive Board Concludes 2023 Article IV Consultation with Indonesia yang dikeluarkan Minggu (25/6), sangat tidak logis.

“Saat ini Indonesia tidak punya kewajiban terhadap IMF. Sehingga permintaan tersebut sangat tidak relevan disampaikan sebuah lembaga kepada Pemerintahan yang berdaulat,” tegasnya kepada wartawan, Kamis (29/6).

Mulyanto meminta Pemerintah merespon permintaan itu dengan tegas untuk menunjukan wibawa di hadapan lembaga-lembaga Internasional. Bila tidak maka Indonesia akan dianggap lemah dan mudah dipermainkan bangsa lain.

"Sebaiknya IMF tidak mendikte Indonesia soal kebijakan domestik terkait hilirisasi mineral, termasuk kebijakan mana yang baik dan bermanfaat bagi Indonesia. Inikan soal national interest kita dan pilihan-pilihan kebijakan dari negara yang berdaulat. PKS sendiri memang tidak setuju dengan hilirisasi yang terlalu memanjakan investor,” tegas Wakil Ketua Fraksi PKS ini.

Mulyanto menyebutkan, model hilirisasi yang berlaku di Indonesia saat ini tidak menghasilkan penerimaan negara yang memadai. Akibat terlalu sarat insentif yang diberikan baik berupa bebas pajak pertambahan nilai, pph badan maupun bea ekspor. Termasuk penetapan harga bijih nikel domestik yang hampir setengah dari harga internasionalnya serta pelarangan ekspor bijih nikel.

"Karena itu sebagai negara yang rasional kita wajib secara terus-menerus melakukan penyempurnaan terkait kebijakan hilirisasi yang dikembangkan. Dan itu tidak perlu didikte oleh negara lain termasuk IMF. Inikan mekanisme internal Indonesia dalam menjalankan roda pembangunannya," tegas Legislator Dapil Banten III ini.

 

 

 

 

KEYWORD :

Warta DPR Komisi VII PKS Mulyanto IMF ekspor nikel




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :