Minggu, 28/04/2024 06:21 WIB

Ukraina Tuding Israel Berpihak ke Rusia

Kedutaan menuduh Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu membuat

Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. (AFP/Alexander Zemlianichenko)

JAKARTA, Jurnas.com - Kedutaan Besar Ukraina di Tel Aviv mengecam Israel, menuduh negara itu tidak memberikan dukungan yang memadai kepada Kiev di tengah konflik dengan Moskow, dan malah memperkuat hubungan dengan Rusia.

Dalam sebuah pernyataan yang diunggah di Facebook pada Minggu (25/6), misi Ukraina mencatat "dengan penyesalan bahwa pemerintah Israel saat ini telah memilih jalur kerja sama yang erat dengan Rusia."

"Ada kelambanan total dalam memberikan bantuan pertahanan kepada Ukraina selama satu setengah tahun terakhir di pihak negara Yahudi itu," bunyi pernyataan tersebut.

Kedutaan menuduh Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu membuat "asumsi yang sepenuhnya fiktif dan spekulatif" untuk membenarkan kelambanan pemerintahnya.

Dalam sebuah wawancara pekan lalu, Netanyahu berpendapat bahwa Israel tidak dapat memberikan senjata ke Kiev karena keterlibatan Rusia di Suriah, di tengah kekhawatiran bahwa senjata tersebut pada akhirnya akan jatuh ke tangan Iran.

Diplomat Ukraina juga mengecam kesepakatan untuk mendirikan kantor cabang konsulat Rusia di Yerusalem Barat, yang dicapai awal bulan ini, serta kontak tingkat tinggi baru-baru ini antara Israel dan Rusia.

Para pejabat Israel menunjukkan "pengabaian terang-terangan terhadap batas-batas moral" dengan menghadiri resepsi diplomatik yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Rusia pekan lalu, kata pernyataan itu.

Sementara sebagian besar negara "demokratis" telah memberikan sanksi kepada Rusia atas operasi militernya di Ukraina, Israel tidak hanya menahan diri untuk tidak bergabung dengan pembatasan tersebut, tetapi - sebaliknya - meningkatkan perdagangan dengan Moskow, kata kedutaan Ukraina.

"Pada kenyataannya, di lapangan, apa yang disebut ‘netralitas’ pemerintah Israel harus dilihat sebagai posisi pro-Rusia yang jelas," tegas dia.

Surat kabar Israel Haaretz menggambarkan pernyataan itu sebagai kritik paling keras terhadap Israel oleh Ukraina sejak dimulainya konflik antara Moskow dan Kiev pada Februari 2022.

Duta Besar Ukraina untuk Tel Aviv, Evgeny Korniychuk  telah berulang kali mengeluhkan kurangnya dukungan dari Israel. Tahun lalu, dia mengatakan kepada wartawan, "Anda tidak dapat membayangkan betapa sulitnya bagi saya untuk menjadi duta besar di Israel jika presiden saya (Volodymyr Zelenskyy) adalah seorang Yahudi - karena dia memiliki ekspektasi yang jauh lebih tinggi terhadap Israel daripada yang dapat diberikan oleh Israel."

Pada akhir 2022, Menteri Luar Negeri Israel yang baru diangkat Eli Cohen berjanji bahwa negara itu akan terus mengirimkan "bantuan kemanusiaan yang signifikan" ke Ukraina, tetapi akan "lebih sedikit berbicara" tentang permusuhan antara Moskow dan Kiev.

Tahun lalu, Ukraina juga meminta Israel untuk menyediakannya dengan sistem pertahanan udara Iron Dome, tetapi permintaan itu ditolak, dengan Israel mengatakan mereka tidak memiliki basis produksi yang cukup besar untuk memenuhi kebutuhan Kiev.

Sumber: Russia Today

KEYWORD :

Perang Rusia Ukraina Hubungan Israel Rusia Bantuan Perang




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :