Senin, 06/05/2024 16:34 WIB

Bawaslu Ingatkan Potensi Perang Ujaran Kebencian saat Pemilu

Bawaslu Ingatkan Potensi Perang Ujaran Kebencian saat Pemilu

Ketua Bawaslu (kanan), Rahmat Bagja (Foto: Muti/Jurnas.com)

Jakarta, Jurnas.com - Ketua Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu), Rahmat Bagja, memperingatkan pemerintah terkait potensi perang ujaran kebencian (hate speech) di media sosial, menjelang masa kampanye Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Apabila tidak ditangani lebih awal, lanjut Bagja, maka polarisasi masif yang terjadi pada Pemilu 2019 silam besar kemungkinan akan terulang kembali.

"Eskalasi meningkat itu sudah pasti. Tapi kalau sekarang, pelanggarannya masuk ITE yang ditangani Kominfo. Tapi, kalau sudah masuk kampanye sampai rekapitulasi, itu kewenangan di bawah Bawaslu," terang Bagja usai kegiatan Diskusi Tingkat Tinggi UNESCO dan Koalisi Damai bertajuk `Melawan Ujaran Kebencian dan Disinformasi Jelang Pemilihan Umum 2024 di Indonesia` pada Kamis (22/6) di Jakarta.

"Eskalasi ini akan percah di kampanye kalau tidak dihentikan," imbuh Bagja.

Alih-alih saling melempar ujaran kebencian dan berita bohong (hoaks), Bagja menyarankan bahwa para warganet maupun simpatisan untuk saling beradu kreativitas dan gagasan.

Sementara itu, Ketua Harian Komisi National Indonesia untuk UNESCO, Itje Chodijah menyebut pihaknya bekerja sama dengan Koalisi Damai untuk mengawal pemilu yang bersih dari ujaran kebencian dan disinformasi. Kerja sama ini melibatkan 12 platform yang didukung oleh Uni Eropa dan SafeNet.

Dia menekankan peran penting media dalam memberikan edukasi kepada masyarakat terkait informasi salah dan informasi benar di media sosial. Sebab, masyarakat dengan literasi rendah umumnya mudah termakan hoaks.

"Pemilu bisa lebih baik, bisa lebih buruk. Lebih baik apabila sebelum pemilu berhasil mengedukasi masyarakat. Jika tidak, maka hoaks, ujaran kebencian dan sebagainya juga akan masih banyak," ujar Itje.

Itje menambahkan bahwa hoaks dan ujaran kebencian membuat masyarakat menjadi korban. Adapun pelakunya ialah mereka yang memiliki kepentingan atau mendukung pihak yang memberikan keuntungan sesaat.

KEYWORD :

Bawaslu UNESCO Ujaran Kebencian Pemilu 2024




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :