Senin, 06/05/2024 00:23 WIB

Sindir Mimpi SBY Bertemu Mega, PDIP: Kita Hidup di Dunia Nyata

Jadi menurut saya, sah-sah saja kalau bermimpi seperti itu. Tapi, sekali lagi tentu kita kan saat sekarang hidup di dalam dunia yang nyata.

Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi PDIP, Eriko Sutarduga. (Foto: Dok. Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Eriko Sotarduga enggan mengelaborasi lebih jauh terkait mimpi Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

Menurut dia, semua pihak harus menghadapi realitas atau  kehidupan nyata bukan mimpi.

"Jadi menurut saya, sah-sah saja kalau bermimpi seperti itu. Tapi, sekali lagi tentu kita kan saat sekarang hidup di dalam dunia yang nyata," kata Eriko di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (20/6).

Eriko mengingatkan, di dunia nyata Demokrat berkoalisi dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) bersama Partai NasDem dan PKS. Sedangkan, PDIP tak mengenal istilah koalisi dalam menghadapi Pilpres 2024.

"Di dunia yang nyata ini saya harus jujur, sampai saat ini kan katakan Demokrat dalam koalisi yang berbeda. Kami kan kerja sama," ujar Eriko.

Eriko juga menepis kabar pertemuan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan Puan Maharani sebagai strategi membubarkan KPP. Dia kembali menegaskan jika PDIP tak mengenal istilah koalisi melainkan kerja sama politik untuk Pilpres 2024.

"Nah ini bahkan diisukan juga, `Ini kan bisa pertemuan dengan Mbak Puan dengan Mas AHY bisa membubarkan koalisi`. Lah kami saja tidak ada yang namanya koalisi. Koalisi itu kan hanya ada di pemerintahan yang parlementer. Di kami hanya ada disebut kerja sama atau mitra," kata dia.

Di sisi lain, Eriko menyatakan mimpi SBY hanya bisa dijawab oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, dalam mimpi itu SBY mengaku dijemput Jokowi untuk naik naik gerbong kereta bersama Megawati.

"Ya tentu yang bisa menjawab ini beliau sendiri. Kan menginginkan Pak Jokowi menjemput kan begitu. Tapi kalau menurut saya, kenapa tidak disampaikan langsung saja? Kan begitu. Kalau dalam bahasa-bahasa yang ini kan bagi kita semua, apalagi bagi Bapak Presiden Jokowi kan tentu sulit mengartikan ini," kata dia.

Sebelumnya, SBY dalam cuitan di aku Twitter rersminya mengungkap mimpi menggelar pertemuan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. 

Dalam mimpi itu, kata SBY, Jokowi mendatanginya ke Cikeas. Dia dan Jokowi lalu menjemput Megawati di kediamannya untuk berangkat ke Stasiun Gambir.

"Saya bermimpi, di suatu hari Pak Jokowi datang ke rumah saya di Cikeas untuk kemudian bersama-sama menjemput Ibu Megawati di kediamannya. Selanjutnya kami bertiga menuju Stasiun Gambir," cuit SBY.

Mimpi itu berlanjut dan menggambarkan ketiganya sudah ditunggu Presiden ke-8 RI di Stasiun Gambir. Sang presiden yang akan dipilih di 2024 ini kemudian berbincang-bincang sebelum memberikan tiket kereta api untuk ketiga tokoh tersebut.

"Di Stasiun Gambir, sudah menunggu Presiden Indonesia Ke-8 & beliau telah membelikan karcis kereta api Gajayana ke arah Jawa Tengah & Jawa Timur. Karena masih ada waktu, sejenak kami berempat minum kopi sambil berbincang-bincang santai," kata SBY.

SBY, Jokowi, dan Megawati, selanjutnya naik kereta api dan menyapa rakyat sepanjang perjalanan. Kereta api tersebut ternyata berhenti di Solo dan ketiganya berpisah ke tempat tujuan masing-masing.

"Setelah itu, kami bertiga naik kereta api Gajayana yang siap berangkat ke tujuan. Di perjalanan, kami menyapa rakyat Indonesia dengan hangat. Rakyat yang pernah kami pimpin dengan penuh kesungguhan hati. Memimpin bangsa yang tak pernah sepi dari tantangan," tulis SBY.

"Sampai di Solo, Pak Jokowi dan saya turun dari kereta. Pak Jokowi kembali ke kediamannya, saya terus ke Pacitan dengan bus. Sedangkan Ibu Megawati melanjutkan perjalanan ke Blitar untuk berziarah ke makam Bung Karno," cuit sang Presiden ke-6 RI itu.

 

 

KEYWORD :

PDIP Eriko Sutarduga mimpi SBY bertemu Mega Demokrat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :