Sabtu, 27/04/2024 23:12 WIB

Mengenal Sosok Marine Le Pen, Capres Prancis

Sejak kecil, Marine sudah menunjukkan minat politiknya, terutama saat menemani sang ayah berunjuk rasa memprotes kebijakan pemerintah Prancis.

Marine Le Pen (foto: Sky)

Prancis - Nama Marine Le Pen tidak terlalu banyak dikenal orang saat ayahnya Jean-Marie Le Pen menjadi politisi besar di Prancis, sebagai pendiri Partai Barisan Nasional pada 5 Oktober 1972 silam. Namun, menjelang pemilihan umum (pemilu) Prancis pada 27 April 2017 mendatang, nama Marine Le Pen kian diperhitungkan.

Pasalnya, Marine Le Pen kini bukan lagi sekadar anak bawang. Sekarang Marine memimpin partai yang didirikan ayahnya, sekaligus menjadi kandidat calon presiden Prancis dari Partai Barisan Nasional. Lalu, bagaimana perjalanan karir politik satu-satunya capres perempuan ini?

Marine Le Pen atau Marion Anne lahir pada 1968 di Neuilly-Sur Seine, Paris. Sejak kecil, Marine sudah menunjukkan minat politiknya, terutama saat menemani sang ayah berunjuk rasa memprotes kebijakan pemerintah. Ini berlanjut saat Marine menginjak usia 18 tahun, ia memutuskan untuk bergabung dengan Barisan Nasional.

Selama membawahi Barisan Nasional, sejak terpilih sebagai ketua umum pada 2011 silam, Marine berupaya membersihkan reputasi anti-semit dan rasis yang sering dialamatkan ke partainya. Bahkan atas upayanya ini, Marine bertengkar hebat dengan pendiri partai yang tak lain adalah ayahnya sendiri. Jean-Marie Le Pen akhirnya disingkirkan oleh Marine Le Pen, setelah melalui rapat eksekutif partai.

Barisan Nasional adalah partai aliran nasionalis konservatif di Prancis. Dikutip dari Sky, beberapa tokoh nasionalis mitra Nazi diketahui turut bergabung sejak 1970-an. Kesuksesan perdana datang pada 1984 saat Barisan Nasional memenangkan kursi dalam pemilu Eropa.

Kesuksesan terbesar datang pada tahun 2002. Le Pen menang telak atas kandidat dari Partai Sosialis. Sayangnya, Jacques Chirac mampu mengalahkan Le Pen di putaran kedua.

Sejak pertama kali memimpin, Le Pen terus menyuarakan penentangan terhadap imigran dan anti-Uni Eropa. Kebijakan tersebut, diubah oleh Marine Le Pen dengan melakukan “de-demonisasi” demi memperlembut citra Barisan Nasional, dan menarik pendukung dalam pemilu 2017.

Nah, demi menarik perhatian rakyat Perancis dalam pemilu kali ini, Marine menggunakan slogan `In the Name of People` atau `Atas nama Rakyat`. Tidak hanya itu, melalui kampanyenya Marine berjanji jika terpilih, maka Prancis akan mengikuti jejak Inggris melakukan Brexit, dan membuat aliansi baru melawan Uni Eropa. 

KEYWORD :

Pemilu Perancis Marine Le Pen




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :