Sabtu, 27/04/2024 23:04 WIB

Latvia Tangkap 26 Orang Rayakan Hari Kemenangan Uni Soviet

Pada pukul 23:30 waktu setempat, polisi Latvia telah melaporkan total 26 penangkapan, 38 pelanggaran ringan dan empat kasus kriminal, menurut outlet berita Delfi.

Ilustrasi perayakan kemenangan Uni Soviet atas Nazi Jerman, yang dikenal sebagai Hari Kemenangan (Foto: Sputnik).

JAKARTA, Jurnas.com - Lebih dari dua lusin penduduk Latvia ditangkap pada Selasa karena melanggar undang-undang yang melarang merayakan kemenangan Uni Soviet atas Nazi Jerman, yang dikenal sebagai Hari Kemenangan.

Dikutip dari Russian Today, polisi anggota Uni Eropa dan NATO bahkan menyita jaket "Rusia" dari seorang pria di kursi roda, dan menangkap seorang lainnya karena mengenakan medali Soviet di depan umum.

Pada pukul 23:30 waktu setempat, polisi Latvia telah melaporkan total 26 penangkapan, 38 pelanggaran ringan dan empat kasus kriminal, menurut outlet berita Delfi.

Sementara sebagian besar kasus tercatat di ibu kota Riga, beberapa penangkapan juga terjadi di Daugavpils. Dalam satu insiden, seorang warga lanjut usia digambarkan sebagai "terlihat terlalu muda untuk menjadi veteran Perang Dunia II" muncul mengenakan jaket dengan medali Soviet. Ketika polisi menyuruhnya melepasnya, dia menolak penangkapan.

Lima orang ditangkap karena meletakkan bunga dengan "simbol agresi militer" di Monumen Kemerdekaan di Taman Kemenangan Daugavpils. Mereka didakwa dengan "penggunaan publik atas simbol-simbol yang memuliakan agresi militeristik dan kejahatan perang."

Di taman yang sama, polisi memaksa seorang pria di kursi roda untuk melepas jaketnya karena bertuliskan "Rusia".

Dua pria berbahasa Rusia ditahan di Dubrovinsky Park di Daugavpils setelah memberikan wawancara ke saluran lokal TV3. Pelanggaran mereka diduga mengungkapkan pendapat bahwa kaum fasis telah kembali berkuasa di Ukraina, dengan dukungan UE.

Bulan lalu, parlemen Latvia melarang perayaan Hari Kemenangan karena dianggap meremehkan dan merusak nilai-nilai Latvia sebagai negara demokratis dan nasional, termasuk pembagian masyarakat, pemuliaan perang, agresi militer dan totalitarianisme, serta interpretasi yang salah dari peristiwa sejarah.

Meskipun demikian, orang-orang Latvia ternyata berbondong-bondong untuk meletakkan bunga di kuburan dan tugu peringatan. Sebagian besar penangkapan dan penahanan melibatkan penempatan bunga di "tempat terlarang", di mana monumen Soviet pernah berdiri sebelum pemerintah di Riga menghancurkannya.

Bersama dengan tetangganya di Baltik, Estonia dan Lituania, Latvia bergabung dengan UE dan NATO pada 2004. Sekitar seperempat dari 1,8 juta penduduknya adalah penutur bahasa Rusia, yang sering menghadapi diskriminasi.

Negara-negara Baltik pernah menjadi bagian dari Kekaisaran Rusia hingga tahun 1918, dan Uni Soviet pada tahun 1940-41, dan sekali lagi antara tahun 1945 dan 1991.

Republik-republik Baltik bersikeras bahwa periode Soviet adalah pendudukan ilegal, dan memuliakan mereka yang berkolaborasi dengan Nazi Jerman sebagai patriot.

KEYWORD :

Hari Kemenangan Uni Soviet Uni Eropa Latvia Rusia




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :