Jum'at, 26/04/2024 18:44 WIB

Dua Butir Telur dan Ikan Tak Bersisik Efektif Cegah Balita Stunting

Selain telur, ikan terutama yang tidak bersisik seperti lele dan belut sangat baik karena kandungan asam aminonya sangat berguna bagi pertumbuhan otak.

Telur ayam (Foto: Ig Kemendag)

JAKARTA, Jurnas.com - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo menyampaikan pemberian asupan dua butir telur per hari kepada anak di bawah lima tahun alias Balita dapat mencegah stunting.

Selain telur, ikan terutama yang tidak bersisik seperti lele dan belut sangat baik karena kandungan asam aminonya sangat berguna bagi pertumbuhan otak.

"Stunting itu lebih mudah dicegah daripada yang sudah (terlanjur) stunting dan hendak diatasi. Salah satu cara mencegahnya adalah mengkonsumsi telur sebagai sumber protein hewani," kata Hasto seperti dikutip dalam keterangan resmi diterima di Jakarta, Rabu (3/5).

Selain mudah didapat dan harga terjangkau, telur mengandung protein, kolin, selenium, yodium, fosfor, besi, seng serta vitamin A,B dan D serta K. Karena itu, telur bisa memenuhi sebagian kebutuhan nutrisi anak selama masa pertumbuhan.

"Telur sebaiknya dikonsumsi setelah dimasak matang penuh. Penyerapan protein yang terkandung dalam putih telur oleh sistem pencernaan akan lebih maksimal jika putih telur dalam keadaan matang penuh setelah direbus atau dimasak," ujar Hasto.

Selain protein hewani, asupan gizi seimbang tetap harus dilakukan seperti mengkonsumsi sayur, buah, dan susu. Terutama pada usia hingga dua tahun (24 bulan) kecukupan gizi harus bener-benar diperhatikan.

"Sebab setelah 24 bulan ubun-ubun telah menutup, sehingga pertumbuhan volume otak sudah sangat sedikit bertambahnya. Maka periode emas atau 1000 hari pertama kehidupan (HPK) sejak pembuahan sampai usia 24 bulan ini harus benar-benar dimaksimalkan pemberian asupan gizi agar anak bebas stunting dan tumbuh kembangnya termasuk intelektualitasnya berkembang maksimal," jelas Hasto

Stunting merupakan masalah yang penting untuk ditangani secara serius karena anak stunting pada saat dewasa tidak akan memiliki produktivitas yang tinggi, kemampuan intelektualnya rendah, dan mudah terkena penyakit.

"Semakin banyak penduduk usia produktif yang mengalami stunting saat usia balita tentunya sangat merugikan bagi kualitas bangsa dan negara," imbuh mantan bupati Kulong Progo itu.

 

KEYWORD :

Cegah Stunting Telur Rebus BKKBN Hasto Wardoyo




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :