Minggu, 28/04/2024 11:06 WIB

Jerman Pertimbangkan Larangan Bahan Baku Chip ke China

Berlin dilaporkan di bawah tekanan AS untuk membatasi ekspor bahan kimia semikonduktor ke Beijing.

Bendera kebangsaan Kanada

JAKARTA, Jurnas.com - Pemerintah Jerman sedang mempertimbangkan membatasi ekspor ke China bahan kimia yang digunakan memproduksi semikonduktor, sebagai bagian dari kebijakan yang dipimpin Amerika Serikat (AS) untuk membatasi akses Beijing ke teknologi canggih.

Berlin dilaporkan berusaha untuk mengurangi paparan ekonominya ke negara Asia. Inisiatif ini merupakan bagian dari paket tindakan pemerintah yang akan memblokir China dari produk dan layanan utama yang diperlukan untuk produksi microchip.

Chip semikonduktor adalah bagian penting dari rantai pasokan global dan digunakan dalam berbagai barang mulai dari mobil dan lemari es hingga telepon pintar dan kecerdasan buatan.

Bloomberg mengutip sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan, jika diterapkan, langkah tersebut dapat merusak ekonomi China karena akan membatasi ekspor bahan kimia sensitif yang dipasok oleh perusahaan Jerman seperti raksasa sains dan teknologi Merck, dan produsen bahan kimia terbesar di dunia, BASF.

Jerman tidak memiliki industri semikonduktor sendiri. Namun, Merck dan BASF memasok pembuat chip di seluruh dunia dengan bahan kimia penting untuk produksi.

Bloomberg mengatakan, pembatasan ekspor akan membahayakan kemampuan China untuk mengembangkan teknologi canggih dan bahkan kemampuannya untuk memproduksi semikonduktor.

Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Menteri Ekonomi Robert Habeck berkoordinasi erat dengan AS dan UE mengenai masalah ini, kata outlet tersebut.

Washington telah mendorong blokade global terhadap akses China ke teknologi utama, termasuk produksi semikonduktor. Jerman berusaha menjaga keseimbangan antara hubungan dengan sekutunya dan China, yang merupakan mitra dagang terpenting Berlin selama tujuh tahun berturut-turut.

Bulan lalu, Belanda setuju untuk membatasi ekspor semikonduktor ke China di bawah tekanan Washington dengan pemerintah Belanda, berjanji untuk membatasi teknologi semikonduktor paling canggih.

Menteri Perdagangan Belanda Liesje Schreinemacher mengumumkan keputusan tersebut dalam sebuah surat kepada parlemen, mengatakan pembatasan akan diberlakukan sebelum musim panas.

Inisiatif Jerman dalam pengendalian ekspor berada pada tahap awal, karena para pejabat menyadari bahwa tindakan tersebut akan merusak hubungan bisnis dengan China.

Beijing telah berulang kali mengatakan bahwa dengan memberlakukan pembatasan ekspor, AS melanggar aturan perdagangan bebas.

Sumber: RT

KEYWORD :

Amerika Serikat China Kanada Chip Semikonduktor




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :