Sabtu, 27/04/2024 23:03 WIB

Media Baru Miliki Peran Strategis dalam Komunikasi Politik Jelang Pemilu 2024

Saking banyaknya informasi yang masuk dari bermacam media tersebut, kata Prabu, terkadang masyarakat tidak lagi mampu membedakan mana informasi yang benar dan mana informasi yang mengandung hoaks.

Webinar Universitas Paramadina bertajuk Efektivitas Penggunaan Media Konvensional dan Media Baru sebagai Platform Menghadapi Pemilu 2024, Selasa (18/4/2023). Foto: tangkapan layar

JAKARTA, Jurnas.com - Program Magister Ilmu Komunikasi Universitas Paramadina menggelar diskusi bertajuk “Efektivitas Penggunaan Media Konvensional dan Media Baru sebagai Platform Menghadapi Pemilu 2024”, Selasa (18/4/2023).

Diskusi yang berlangsung secara daring ini mengundang tiga narasumber yakni Kennedy Muslim (peneliti), Tsamara Amany Alatas (influencer), dan Aiman Witjaksono (praktisi media). Diskusi ini membahas terkait fenomena penggunaan media konvensional dan media baru jelang pesta demokrasi yang akan digelar pada tahun 2024 mendatang.

Ketua Program Studi (Kaprodi) Ilmu Komunikasi Universitas Paramadina Dr. Rini Sudarmanti dalam pengantarnya menyampaikan bahwa kegiatan ini untuk menumbuhkan wawasan dan pengetahuan yang terkait dengan komunikasi politik. Apalagi di tahun mendatang, 2024, Indonesia akan menghadapi pesta politik besar, yakni pemilihan legislatif dan pemilihan presiden periode 2024-2029.

“Bahkan setelahnya, akan digelar juga pemilihan kepala daerah. Sehingga diharapkan, kegiatan-kegiatan semacam ini mampu menumbuhkan aura positif bagi siapa pun, sehingga menciptakan suasana pesta demokrasi yang kondusif, lancar, aman, dan nyaman,” kata Rini.

Senada dengan Rini, pengampu mata kuliah “Komunikasi Politik di Era Digital” Program Pasca Sarjana Universitas Paramadina Dr. Prabu Revolusi mengatakan, kegiatan webinar yang terkait dengan komunikasi politik semacam ini membangun ruang-ruang diskursus publik menjelang hajatan politik 2024 mendatang.

“Sebab tanpa kita sadari, melalu berbagai media, baik media konvensional maupun media baru seperti media sosial, kita telah menjadi penerima bahkan penikmat informasi politik, khususnya kandidasi capres dan cawapres,” kata Prabu.

Saking banyaknya informasi yang masuk dari bermacam media tersebut, kata Prabu, terkadang masyarakat tidak lagi mampu membedakan mana informasi yang benar dan mana informasi yang mengandung hoaks.

“Ruang-ruang diskursus seperti inilah diharapkan bisa menjadi sarana pembelajaran bagi publik untuk menyikapi berbagai informasi yang masuk secara benar,” katanya.

Sedangkan Kennedy Muslim dalam media baru akan semakin berpengaruh terhadap perpolitikan di Indonesia. Hal ini terlihat dari data pengguna media baru yang kian bertambah dari masa ke masa. “Apalagi pengguna internet di Indonesia semakin meningkat,” ungkap Kenedy.

Meskipun demikian, kata Kennedy, media konvensional seperti berita televisi masih memiliki peran yang cukup signifikan dalam memengaruhi calon pemilih.

Tsamara Amany Alatas yang menyebutkan bahwa media baru sangat efektif untuk meningkatkan popularitas bagi tokoh dan partai politik. “Seringkali topik-topik yang dibahas di twitter, tiktok, dan media sosial lainnya kemudian diangkat jadi pemberitaan di media konvensional. Ini bukti bahwa media baru dapat memengaruhi media konvensional,” kata Tsamara.

Walau demikian, Tsamara berpendapat bahwa media baru tidak bisa jadi tulang punggung utama bagi tokoh dan partai politik. Hal tersebut lantaran pada beberapa tokoh dan partai politik tingkat elektabilitas yang diperoleh tidak berbanding lurus dengan popularitas di media sosial.

Sementara Aiman Witjaksono dalam diskusi tersebut menekankan pentingnya kedua media tersebut. “Tidak perlu kita memilih antara media baru atau media konvensional. Keduanya sama-sama perlu dimanfaatkan secara maksimal sesuai karakteristiknya masing-masing,” kata Aiman.

 Ia juga menekankan pentingnya literasi digital pada era masa kini guna menyaring informasi dari kedua media tersebut.

KEYWORD :

Paramadina Media baru Komunikasi Politik Pemilu 2024




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :