Sabtu, 27/04/2024 21:56 WIB

BKKBN Dorong Lebih Banyak Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting di Jakarta Selatan

Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) mencatat jumlah bayi di bawah lima tahun (balita) di Jakarta mencapai sekitar 790 ribu. 

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo pada acara Silaturahmi Program Gotong Royong Pada Upaya Percepatan Penurunan Stunting dan Penyerahan Bantuan Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting Bagi Baduta dan Balita di Kebagusan, Jakarta, Selatan, Kamis (13/4).

JAKARTA, Jurnas.com - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo mengajak Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan pegawai swasta di Jakarta Selatan ikut mengentaskan stunting dan kemiskinan ekstrem melalui Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting.

Ajakan itu disampaikan Hasto pada acara Silaturahmi Program Gotong Royong Pada Upaya Percepatan Penurunan Stunting dan Penyerahan Bantuan Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting Bagi Baduta dan Balita di Kebagusan, Jakarta, Selatan, Kamis (13/4).

"Saya itu tugasnya menemukan orang tua atau orang yang mau menjadi Bapak atau Bunda Asuh kepada mereka yang memerlukan," kata Hasto.

Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) mencatat jumlah bayi di bawah lima tahun (balita) di Jakarta mencapai sekitar 790 ribu. Dari jumlah tersebut diperkirakan 110 ribu anak berisiko stunting.

"Kalau di DKI ini kan 14,8 persen. Kalau kita lihat data balita di DKI itu 790 ribu. Jadi, kalau sesuai SSGI berarti stunting hampir 110 ribu di seluruh Jakarta. Paling tidak risiko stunting sebanyak itu karena masih 14,8 persen," jelas Hasto.

Hasto mengatakan, Jakarta Selatan ini sudah cukup bagus dalam pengentasan stunting lantaran gubernur dan walikotanya turut mendorong seluruh PNS dan pegawai swasta menjadi Bapak atau Bunda Asuh Anak Stunting.

"Nah, kalau Jakarta ini luar biasa antara kaya dan yang tidak mampu banyak yang kaya. Jadi, kalau menurut saya DKI itu harus betul-betul jadi nomor satu zero stunting atau zero orang miskin. Hari ini, DKI masih juara dua kalah dari Bali," kata Hasto.

Terakhir, mantan bapati Kulon Progo itu juga mendorong para Kader BKKBN, yang menjadi ujung tombak dalam penanganan stunting di DKI Jakarta untuk terus mengasah dan meningkatkan kemampuannya.

"Kader-kader tadi saya tes sudah banyak yang bagus, tetapi masih ada juga yang belum tahu kalau misalkan mau nikah mau hamil lingkar lengannya minimal berapa sebagian belum tahu. Hal-hal seperti itulah yang perlu ditingkatkan," imbuh dia.

KEYWORD :

Penurunan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem Jakarta Selatan BKKBN Hasto Wardoyo




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :