Minggu, 28/04/2024 00:34 WIB

ASEAN Kutuk Keras Serangan Udara di Myanmar yang Tewaskan Puluhan Orang

Kecaman keras untuk junta militer Myanmar itu disampaikan ASEAN setelah serangan terhadap desa Pazi Gyi di Kotapraja Kanbalu, wilayah Sagaing, di barat laut negara itu.

Foto yang disediakan oleh Kelompok Aktivis Kyunhla ini menunjukkan akibat serangan udara di desa Pazigyi di Kotapraja Kanbalu, Wilayah Sagaing, Myanmar, Selasa, 11 April 2023. (Kelompok Aktivis Kyunhla via AP)

JAKARTA, Jurnas.com - Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) mengutuk keras serangan udara minggu ini yang menewaskan puluhan orang di desa terpencil.

Kecaman keras untuk junta militer Myanmar itu disampaikan ASEAN dalam pernyataan terbaru yang dirilis Indonesia, sebagai ketua ASEAN setelah serangan terhadap desa Pazi Gyi di Kotapraja Kanbalu, wilayah Sagaing, di barat laut negara itu.

"Segala bentuk kekerasan harus segera diakhiri, terutama penggunaan kekerasan terhadap warga sipil," tegas ASEAN dalam pernyataannya.

"Ini akan menjadi satu-satunya cara untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi dialog nasional yang inklusif untuk menemukan solusi damai yang berkelanjutan di Myanmar," sambungnya.

Juru bicara junta Myanmar Zaw Min Tun pada  Selasa mengatakan beberapa dari mereka yang tewas dalam serangan udara adalah pejuang anti-kudeta berseragam, sambil mengakui"mungkin ada beberapa orang dengan pakaian sipil.

"Menurut informasi lapangan yang kami dapat, orang-orang terbunuh bukan karena serangan kami saja," katanya. "Ada beberapa ranjau yang ditanam oleh PDF (Tentara Pertahanan Rakyat) di sekitar area itu."

Dia menambahkan bahwa serangan udara itu juga menghantam tempat penyimpanan mesiu dan ranjau.

Indonesia yang menjabat sebagai kedua ASEAN juga menegaskan kembali komitmen ASEAN untuk terus membantu Myanmar dalam mencari solusi yang dapat diterapkan dan bertahan lama untuk krisis yang sedang berlangsung melalui mempromosikan implementasi penuh dari Konsensus Lima Poin.

Pada tahun 2021, ASEAN dan kepala junta Jenderal Min Aung Hlaing mencapai konsensus lima poin tentang kekerasan di Myanmar selama pertemuan puncak di Jakarta.

Poin-poinnya termasuk penghentian segera kekerasan di Myanmar dan semua pihak melakukan pelatihan ulang sepenuhnya, serta dialog konstruktif di antara semua pihak terkait untuk mencari solusi damai demi kepentingan rakyat.

Para pemimpin juga sepakat bahwa utusan khusus ASEAN akan memfasilitasi mediasi proses dialog, bahwa ASEAN akan memberikan bantuan kemanusiaan dan bahwa utusan dan delegasi akan mengunjungi Myanmar untuk bertemu dengan semua pihak terkait.

Wilayah Sagaing - dekat kota terbesar kedua di Myanmar, Mandalay - telah melakukan beberapa perlawanan sengit terhadap kekuasaan militer, dengan pertempuran sengit berkecamuk di sana selama berbulan-bulan.

Sebelum pesawat militer menyerang desa Pazi Gyi, sejumlah penduduk berkumpul untuk menandai pembukaan kantor pasukan pertahanan setempat.

Pemerintah Persatuan Nasional Myanmar (NUG), sebuah badan bayangan yang didominasi oleh mantan anggota parlemen dari partai pemimpin sipil Aung San Suu Kyi yang digulingkan, mengutuk serangan itu sebagai tindakan keji.

"Kami berbagi rasa sakit yang dirasakan oleh keluarga yang terkena dampak tragedi ini," katanya dalam sebuah pernyataan.

Utusan HAM PBB Tom Andrews mengatakan pada hari Rabu bahwa masyarakat internasional perlu menghentikan aliran senjata ke Myanmar dan bekerja sama untuk menjatuhkan sanksi terkoordinasi terhadap junta negara tersebut.

Memperhatikan bahwa junta militer Myanmar dipasok oleh negara-negara anggota PBB, dan dia mendesak negara-negara untuk mendorong mereka agar berhenti mengirimkan materi ke junta.

Kepala HAM PBB Volker Turk mengatakan dia "ngeri" dengan serangan udara mematikan itu, yang menurutnya korbannya termasuk anak-anak sekolah yang sedang menari, dengan badan global menyerukan mereka yang bertanggung jawab untuk diadili.

Sumber: CNA

KEYWORD :

ASEAN Indonesia Junta Myanmar Serangan Udara




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :