Minggu, 28/04/2024 08:16 WIB

Pasang Penangkal Petir, Pertamina Habis Duit Rp8,9 Triliun

Pemasangan itu menyusul risiko besar dari sambaran petir yang menyebabkan ledakan dan kebakaran fasilitas pengolahan minyak mentah itu

Ilustrasi kilang minyak

Jakarta, Jurnas.com - PT Pertamina (Persero) membangun penangkal petir atau lightning protction system (LPS) di semua kilang. Hal ini ternyata habiskan anggaran sebesar USD600 juta atau sekira Rp8,9 triliun.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, ada dua lapis pemasangan LPS di setiap kilang minyak.

Pemasangan itu menyusul risiko besar dari sambaran petir yang menyebabkan ledakan dan kebakaran fasilitas pengolahan minyak mentah itu.

"Itu effort yang sudah kita lakukan dan kita sudah lakukan spending sekitar USD600 juta untuk membangun ketahanan dua lapis itu (lightning protection systems)," ungkap Nicke saat rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR RI, Selasa (4/42023).

Dua lapis LPS di kilang Pertamina, lanjut Nicke, sangat ampuh menghalau sambaran petir. Dia mencontohkan pada 3 Desember 2022 lalu terjadi 17 kali petir di langit Cilacap, Jawa Tengah, namun fenomena itu tidak berdampak pada Kilang Cilacap.

"Di Cilacap saat itu tanggal 3 Desember 2022 terjadi lightning atau petir sampai 17 kali dan Cilacap aman dan ini bisa kita cegah untuk melakukan kejadian serupa di Balongan," kata dia.

Pasca kebakaran di Kilang Balongan, Indramayu, Jawa Barat, pada 29 Maret 2021 lalu, Pertamina melakukan audit melalui International Sustainability Rating System (ISRS).

"Apa yang sudah kita lakukan setelah insiden Balongan tahun lalu (2021), kami sudah melakukan audit oleh international auditor dengan menggunakan International Sustainability Rating System dan itu secara global praktis digunakan, jadi ISRS Level 9, itu level tertinggi untuk migas," tutur dia.

 

KEYWORD :

Pertamina Penangkal Petir Nicke Widyawati




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :