Dadang Rusdiana/antara
Jakarta - Dewan Pengarah Tim Pemenangan Cagub-Cawagub DKI nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Syaiful Hidayat (Djarot), Dadan Rusdiana menegur kandidat gubernur usungannya. Dadang keberatan dengan performa Ahok yang menunjukkan sikap kasarnya saat menyanggah kesaksian saksi kasus penistaan agama yang juga Ketua MUI KH Makruf Amin.
Dadang menekankan Ahok bisa menjaga ucapannya tanpa harus menyinggung perasaan pihak lain. Dadang khawatir, bumerang kekalahan di Pilkada DKI justru didapatkan pihaknya akibat sentimen negatif masyarakat terhadap Ahok semakin meluas.
"Apalagi pilkada khan tinggal menghitung hari. Jadi kecermatan dalam membuat pernyataan apalagi dalam persidangan akan sangat menentukan respon pemilih di Jakarta," ujar Dadang saat dihubungi di Jakarta, Senin (6/2/2017).
Dadang mengimpikan, Ahok yang tengah menghadapi persoalannya sebagai terdakwa kasus penistaan agama bisa menyadari peliknya situasi. Karena itu, ia meminta Ahok paham keadaan.
Sebagai cagub, lanjut Dadang, sosok Ahok kurang disiplin dalam menata komunikasi publik. Hanya saja, Dadang menilai Ahok memiliki kelebihan dalam membuktikan program kerjanya. "Ya saya kira tepat saran pandangan untuk menjaga lisan ini," ucapnya.
Sebelumnya, terdakwa kasus penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku memiliki rekaman percakapan antara ketua MUI Ma`ruf Amin dengan SBY.
Ma`ruf sendiri merupakan saksi yang dihadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam persidangan kedelapan terdakwa di Auditorium Kementan, Selasa (30/1/20017).
Dalam hal itu, Ahok menuding Ma`ruf sebagai saksi yang netralitasnya perlu dipertanyakan. Ahok menilai Ma`ruf memiliki afiliasi politik dengan SBY dan menjadi pendukung pasangan cagub cawagub DKI usungan Demokrat, Agus Yudhoyono-Sylviana Murni.
Akibatnya, banyak pihak yang merasa tersinggung dengan sikap Ahok yang terkesan tidak hormat terhadap kiai Ma`ruf.
KEYWORD :Ahok Dadan Rusdiana
