Postingan Facebook Linda Lee (Foto: Allkpop)
Los Angeles - Seorang nenek berusia 83 tahun, asal Korea diserang oleh wanita kulit putih di Korea Town, pada Rabu (1/2) sore. Penyerangan tersebut menjadi viral di media sosial. Di beberapa media sosial dikatakan bahwa sang penyerang sempat berteriak, "white power atau kekuatan orang kulit putih" sebelum si penyerang kabur.
Setelah di konfirmasi oleh LA Times pada penyidik, Sersan Randy Espinoza dari Departemen Kepolisian Los Angeles, mengatakan tak satu pun saksi yang menyatakan mereka mendengar tersangka, yang kini sedang berada dalam tahanan, membuat komentar yang rasial. "Kasus itu pun tidak diselidiki sebagai hate crime," ujar Randy.
Menurut Espinoza korban mengalami luka sobek di bagian pipi kiri dan lututnya akibat terjatuh. Namun polisi belum menemukan motif dari serangan wanita kulit putih tersebut. Tersangka yang mengaku bernama Patty Garcia di tahan atas dugaan pemukulan dan baru dapat dibebaskan dengan jaminan $50,000 atau setara Rp675juta. Namun berdasarkan sidik jari menunjukkan bahwa nama asli tersangka adalah Alexis Duvall.
Sersan Randy juga meyatakan wanita tunawisma tersebut diduga sedang berada di bawah pengaruh obat-obatan terlarang atau mengalami gangguan mental. Tersangka juga sempat melontarkan kata-kata kotor pada petugas saat akan dibawa ke kantor kepolisian Los Angeles.
Berdasarkan keterangan saksi Seng Vongphrachnh, salah seorang warga Korea Town yang sampai dilokasi setelah kejadian tidak sempat melihat aksi penyerangan itu, menyatakan Alexis Duval berulang kali berteriak, "kekuatan adalah kekuatan". Seng juga memberikan kesaksian yang serupa pada petugas polisi.
Namun dalam sebuah postingan Facebook, Linda Lee, yang mengaku sebagai teman dari saksi menuliskan si penyerang berteriak, "white power" dan lari. Dalam unggahan tersebut terlihat foto sang nenek mencoba menghentikan luka dipipinya dan terlihat cipratan darah di trotoa samping sang nenek. Foto ini pun telah dibagikan ribuan kali dan menjadi viral di internet, bahkan banyak netizen Korea yang geram dengan kejadian yang menimpa nenek itu.
Sementara korban sendiri mengungkapkan kepada para penyelidik melalui seorang penerjemah bahwa dia terlalu kaget sehingga tidak menyadari apa yang terjadi.
Penyerangan Rasis Nenek Korea
