Senin, 29/04/2024 08:10 WIB

Cegah Instabilitas Kawasan, DPR Dorong Kerjasama Antar Negara Terus Dilakukan

Kerja sama antar negara terus dilakukan. Terutama, bagi negara-negara yang berbagi perbatasan dengan sumber daya air. Hal itu diperlukan untuk menghindari konflik dan memastikan agar kelangkaan air tidak menimbulkan instabilitas kawasan.

Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Achmad Hafisz Tohir. (Foto: KWP/Jurnas.com)

Jakarta, Jurnas.com - Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Achmad Hafisz Tohir pada gelaran forum Parliamentary Hearing hari kedua menyerukan agar kerjasama antar negara terus dilakukan. Terutama, tandas Achmad Hafisz Tohir, bagi negara-negara yang berbagi perbatasan dengan sumber daya air

"Kerja sama antar negara terus dilakukan. Terutama, bagi negara-negara yang berbagi perbatasan dengan sumber daya air. Hal itu diperlukan untuk menghindari konflik dan memastikan agar kelangkaan air tidak menimbulkan instabilitas kawasan," ujarnya dikutip, Senin (20/2).

Demikian disampaikan Achmad Hafisz Tohir saat menghadiri forum Parliamentary Hearing di Markas Besar PBB di New York, Amerika Serikat pada 13-14 Februari dihadiri segenap anggota parlemen dari seluruh negara anggota PBB dan Inter-Parliamentary Union membahas tema "Water for people and the planet: Stop the waste, change the game, invest in the future". 

Sementara itu, di level internal negara, Anggota BKSAP DPR RI Irine Yusiana Roba Putri mengusulkan agar perumusan kebijakan tentang penyediaan air bersih harus bersifat interaktif dan deliberatif. Artinya, tandas politisi PDIP ini, perumusan kebijakan harus mengakomodir berbagai kepentingan terutama komunitas lokal. 

Lebih lanjut, dalam keterangan yang sama, Anggota Komisi I DPR RI tersebut juga menggarisbawahi pentingnya mengakomodir berbagai inisiatif dan kearifan lokal tentang pengelolaan air bersih.

Sebagaimana diketahui, dalam forum Parliamentary Hearing menyimpulkan bahwa komitmen politik bersama merupakan kunci bagi percepatan SDGs bidang layanan air bersih dan sanitasi. 

Gotong royong antar negara juga merupakan hal yang mendesak mengingat tidak ada negara yang imune dari ancaman kelangkaan air bersih. Sebagai informasi, Parliamentary Hearing menghadirkan 19 pembicara kunci yang mempunyai expertise bidang air dan sanitasi serta pembangunan global dari berbagai organisasi internasional seperti UNICEF, UN Water, African Civil Society Networks on Water and Sanitation, World Resource Institute, UNESCO dan Alliance for Water Efficiency.

Sedangkan hari kedua, panelist yang memantik diskusi berasal dari World Bank, Water Equity, Parlemen Kanada, Parlemen Bolivia, Young Hydrologic Society, Women for Water Partnership serta kalangan akademisi dari Tufts University dan IHE Delft Institute for Water Education. Sesi Forum Parliamentary Hearing yang digelar selama dua hari tersebut kemudian secara resmi ditutup oleh Under-Secretary for Policy PBB Guy Rider.

 

KEYWORD :

Warta DPR BKSAP sumber daya air Achmad Hafisz Tohir Irine Yusiana Roba Putri UNESCO




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :