Senin, 29/04/2024 05:43 WIB

Perkuat Ketahanan Pangan Nasional, Mentan Syahrul Dorong Produksi Kambing dan Domba

Sejauh ini pemerintah telah menargetkan produksi penyediaan protein hewani sebesar 4,65 juta ton yang berasal dari berbagai hewan ternak seperti kerbau, kambing, domba, ayam, itik dan babi.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo menghadiri Ekspos Close Loop Peternakan Kambing Domba di Rajendra Farm Yogyakarta, Selasa, (14/2)

JAKARTA, Jurnas.com - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mendorong peternak kambing dan domba di Yogyakarta terus meningkatkan kapasitas produksinya dalam memenuhi kebutuhan daging nasional.

"Siapa yang nggak butuh kambing? siapa yang nggak butuh domba? Semua orang butuh, Pak," ucap Mentan Syahrul saat menghadiri Ekspos Close Loop Peternakan Kambing Domba di Rajendra Farm Yogyakarta, Selasa, (14/2)

Sejauh ini pemerintah telah menargetkan produksi penyediaan protein hewani sebesar 4,65 juta ton yang berasal dari berbagai hewan ternak seperti kerbau, kambing, domba, ayam, itik, dan babi untuk mengantisipasi krisis pangan yang mungkin melanda Indonesia.

"Yang saya juga sangat senang dalam memelihara hewan itu kita bisa buat pakan sendiri. Jadi, saya tidak mau sia-sia datang ke sini, minimal kita bisa buat pakan dah menyiapkan semuanya," katanya.

Diketahui, populasi kambing saat ini mencapai 19,3 juta ekor dan domba 18 juta ekor. Secara rinci, produksi daging kambing secara keseluruhan mencapai 61,7 juta ton dan domba 55,8 juta ton sehingga produksi daging kambing dan domba terhadap daging secara keseluruhan berkontribusi 2,4 persen.

"Walaupun kontribusi produksi daging kambing dan domba relative kecil tetapi peran strategisnya cukup menentukan karena komoditas kambing dan domba berperan sebagai salah satu komoditas ekspor yang penting bagi pembangunan peternakan kita. Ekspor kambing dan domba hidup dan hasil-hasilnya tahun 2020 mulai tercatat sebesar Rp 10,2 miliar," katanya.

Pj. Bupati Kulon Progo, Tri Saktiana mengatakan, selama ini wilayahnya memang penghasil daging berkualitas tinggi karena sudah terintegrasi dengan gaya hidup masyarakat setempat.

"Daerah kami ini memang sangat cocok untuk peternak Pak. Hal ini terlihat dari peternakan modern Rajendra Farm. Peternakan ini merupakan contoh peternakan modern yang terintegrasi dengan gaya hidup. Kami berterimakasih atas perhatian Bapak Menteri," katanya.

Sejauh ini, kata Tri, produk kambing dan domba wilayahnya sudah masuk ke berbagai industri dan pengiriman ke luar Yogyakarta. Selama itu juga, para peternak berhasil meningkatkan kesejahteraannya melalui penjualan daging lokal.

"Komoditas kambing dan domba ini menggabungkan pertanian, peternakan dan industri. Terus terang perkembangannya sangat luar biasa," katanya.

Perlu diketahui, Kementan juga terus berupaya mengembangkan komoditas daging modern dengan menerapkan peternakan berbasis korporasi peternak, peternakan presisi dan terintegrasi, serta memperkuat melalui sinergi pelaku usaha peternakan dari hulu sampai hilir, offtaker atau penjamin pasar dan lembaga keuangan.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Nasrullah mengatakan bahwa komoditas kambing dan domba merupakan komoditas unggulan Indonesia yang siap ekspor.

Dia pun mengungkapkan, kebutuhan ternak domba/kambing hidup dalam konteks keagamaan seperti pemenuhan aqiqah dan hewan qurban semakin meningkat, dan disisi lain potensi ekspor domba/kambing juga sangat tinggi.

"Ekspor kambing dan domba hidup dan hasil-hasilnya tahun 2020 mulai tercatat sebesar Rp 10,2 miliar. Jadi sebagai komoditas orientasi ekspor tentunya harus berkelanjutan (sustainable) dengan menerapkan model yang tepat," katanya.

KEYWORD :

Peternakan Kambing Domba Jawa Tengah Syahrul Yasin Limpo Ditjen PKH




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :