Selasa, 30/04/2024 18:12 WIB

Pembentukan Holding, Presiden Berulang Nyebut: Tapi Hati-Hati

Walau holding bisa terbentuk cepat, Presiden mengatakan, harus dengan perhitungan.

Presiden Joko Widodo

Jakarta - Presiden Joko Widodo menegaskan, proses pembentukan holding (perusahaan induk) oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) harus dilakukan dengan hati-hati. Bahkan disarankan dengan perhitungan yang matang, karena harus berdampak baik.

"Mengenai holding, segera holdingisasi dilakukan. Tapi saya sarankan,  hati-hati, kalkulasi harus matang," kata Presiden Jokowi di hadapan 600 petinggi BUMN  saat mengikuti Executive Leadership Program (ELP) di Istana Negara Jakarta, Rabu.

Menurut Jokowi,  pembentukan holding memang BUMN harus dilakukan namun harus tetap dengan catatan-catatan. Harus menaati Undang Undang yang ada. "Ini harus dijaga, karena  ada proses yang kita harus lakukan."

Dengan keberadaan holding itu, Presiden mengatakan, memahami bahwa BUMN akan mencapai "lompatan" karena modal bertambah besar dan mudah mencari sumber dana. Lagi-lagi Presideng mengatakan, "tapi hati-hati, karena lincah kalau dipecah-pecah juga. Tolong garisbawahi, hati-hati kalkulasinya," kata Jokowi.

Walau holding bisa terbentuk cepat, Presiden mengatakan, harus dengan perhitungan. Makanya, Jokowi mengharapkan pembentukan holding bukan sekadar asal gabung dan asal besar tetapi juga berdampak baik. "Proses pembentukan holding BUMN dilakukan hati-hati, mulai dari sisi manajemen, supervisi, tata kelola, efisiensi, hingga beban finansialnya," ujarnya.

Jokowi juga meminta kepada BUMN agar bisa membuka diri dan melibatkan banyak institusi agar semakin terbuka untuk perbaikan mendatang. Karena, katanya, optimis menjadi lebih baik. Lagi-lagi Presiden Jokowi menyebut,"tapi hati-hati," ujarnya.

KEYWORD :

Bentuk Holding Joko Widodo




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :