Senin, 29/04/2024 02:38 WIB

Borobudur Highland Dorong Perekonomian Yogyakarta Sekitarnya

Borobudur Highland dorong perekonomian Yogyakarta Sekitarnya

Pelatihan bidang hospitality yang diselenggarakan Badan Otorita Borobudur. Photo : Istimewa.

Jakarta, Jurnas.com - Sebanyak 20 warga yang berada di seputaran Borobudur Highland yang meliputi Kabupaten Kulon Progo, DIY dan Kabupaten Purworejo serta Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, mengikuti pelatihan yang digelar sejak 22 hingga 28 November 2022 di Yogyakarta.

Pelatihan itu merupakan bagian dari Upaya dan strategi yang dilakukan Badan Otorita Borobudur (BOB) dalam memersiapkan desa-desa penyangga di kawasan Borobudur Highland.

Direktur Industri Pariwisata dan Kelembagaan Kepariwisataan BOB, Bisma Jatmika mengatakan BOB diamanahi lahan seluas 309 Ha di Desa Sedayu, Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Kulon Progo dan Kabupaten Magelang.

Di kawasan itu akan dibangun Kawasan Pariwisata Terpadu untuk menjadi pemicu perekonomian di DI. Yogyakarta dan Jawa Tengah. Berdasarkan masteplan yang sudah disusun, Kawasan Pariwisata tersebut akan dikembangkan menjadi resort dengan 1.050 kamar setara bintang empat dan bintang lima, dan akan menyerap 1.600 tenaga kerja masyarakat sekitarnya.

Bisma menuturkan dari masterplan itu, pihak BOB mulai persiapkan SDM dari desa-desa penyangga Borobudur. Harapannya nantinya warga di sekitar desa-desa penyangga Borobudur ini bisa turut menjadi bagian Borobudur Highland.

“Mereka yang dilatih ini nantinya akan mengisi kebutuhan tenaga kerja. Kami hanya akan menerima dari warga sekitar agar ada perputaran ekonomi,” kata Bisma dalam keterangannya, diterima Minggu, (27/11/2022).

Bisma membeberkan pelatihan yang digelar berkolaborasi dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Pariwisata dan Spa Indonesia. Nantinya selain pelatihan, akan ada juga uji kompetensi, nantinya peserta yang lolos akan mendapatkan sertifikasi.

"Pelatihan dilaksanakan selama tujuh hari dengan materi teori maupun praktek. Pada hari terakhir peserta akan mengikuti ujian sertifikasi. Untuk menilai kelayakannya sebagai calon pelaku destinasi unggulan tersebut," kata Bisma.

Bisma mengungkapkan para peserta sebelumnya telah menjadi bagian dari desa wisata penyangga zona otorita Borobudur, seperti home stay dan usaha yang lain. Setidaknya ada empat skema pelatihan yang ditempuh meliputi, Front Office (Bell Boy), Waiters, House Keeping (Public Area Cleaner & Room Attandent).

"Kami ingin mempersiapkan SDM Parekraf yang terampil dan tersertifikasi, sebagai upaya menghadapi resesi global 2023 dan pemulihan perekonomian nasional, terutama di destinasi pariwisata super prioritas Borobudur," tutup Bisma.

 

KEYWORD :

Borobudur Highland Badan Otorita Borobudur SDM LSP




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :