Minggu, 28/04/2024 22:25 WIB

Peran Keluarga Menentukan Kualitas SDM Indonesia

Peran Keluarga Menentukan Kualitas SDM Indonesia

Asisten Asisten Deputi Peningkatan Pelayanan Kesehatan Kemenko, Nia Reviani, yang mewakili Menko PMK, Muhadjir Effendy pada kegiatan Sosialisasi Indeks Pembangunan Keluarga (iBangga) yang digelar secara virtual, Selasa (18/10).

JAKARTA, Jurnas.com - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menekankan pentingnya peranan keluarga dalam menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan berdaya saing.

Demikian kata Asisten Asisten Deputi Peningkatan Pelayanan Kesehatan Kemenko, Nia Reviani, yang mewakili Menko PMK, Muhadjir Effendy pada kegiatan Sosialisasi Indeks Pembangunan Keluarga (iBangga) yang digelar secara virtual, Selasa (18/10).

"Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama, mulai dari anak usia dini sampai dewasa. Berhasil atau gagalnya peningkatan kualitas SDM tergantung dari peran keluarga," tegas Nia.

Nia menjelaskan, saat ini jumlah keluarga di Indonesia berdasarkan pendataan iBangga 2021 sebanyak 68,4 juta, dari 275,773 juta jiwa penduduk Indonesia. Besarnya jumlah keluarga tersebut, bisa menjadi keunggulan negara apabila ditangani dengan baik.

"Namun akan menjadi bencana apabila ketahanan dan kesejahteraan keluarga tidak mendapat perhatian yang baik dari Pemerintah, Pemerintah Daerah, masyarakat, maupun keluarga itu sendiri," ujarnya.

Ia mengatakan, peran keluarga sangat besar untuk memastikan anak, remaja, dan pemuda Indonesia menjadi bonus demografi, karena setelah puncak bonus demografi terjadi,  perlahan sebagian besar memasuki usia lanjut.

"Perubahan ini harus diantisipasi oleh keluarga khususnya, dan seluruh pemangku kepentingan," tuturnya.

Nia mengatakan, menyiapkan SDM unggul dimulai dari masa remaja agar remaja Indonesia sehat yang dilakukan melalui pemeriksaan kesehatan dan pemberian pil tambah darah bagi remaja putri yang menderita anemia. Remaja putri tersebut harus dipastikan menjadi calon ibu yang sehat lahir batin, jasmani dan rohani.

Ia juga meningatkan bahwa salah satu tantangan besar yang sedang menjadi sorotan dalam upaya penyiapan SDM unggul adalah isu stunting. Karena itu, sejak 1000 HPK, janin harus dijaga, asupan gizi diperhatikan, agar bayi dapat lahir sehat dan tumbuh dengan baik.

Ketika memasuki periode anak-anak menjadi masa yang tepat untuk pembentukan dan penanaman nilai-nilai karakter yang perlu dibiasakan sedari kecil.

Pada masa sekolah, lanjutnya, remaja selain belajar juga perlu dibekali keterampilan dan kesiapan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi guna mendapatkan kompetensi dan keterampilan baru, agar mereka memiliki kesiapan untuk memasuki dunia kerja dan dunia industri.

Sebagai negara yang memiliki kelompok usia produktif yang besar, yaitu 70 persen dari jumlah penduduk Indonesia, SDM Indonesia diharapkan memiliki keterampilan dan mampu mengembangkan potensi dirinya, memiliki pekerjaan yang penghasilannya bisa ditabung.

"SDM yang produktif dengan penghasilan mencukupi, tentu bisa membangun keluarga yang sejahtera. Tanpa sumber penghasilan yang jelas, dapat terjadi kerentanan dalam keluarga, seperti kekerasan dalam rumah tangga, perceraian, dan lainnya," imbuhnya.

KEYWORD :

Indeks Pembangunan Keluarga Peran Keluarga iBangga SDM Unggul




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :