Minggu, 12/05/2024 19:07 WIB

Ukraina Kecam Rusia sebagai Negara Teroris dalam Pertemuan PBB

Ukraina Kecam Rusia sebagai Negara Teroris dalam Pertemuan PBB.

Tim penyelamat memadamkan api setelah serangan rudal di Bakhmut, wilayah Donetsk pada 8 Oktober 2022, di tengah invasi Rusia ke Ukraina. (Foto: AFP/Anatolii Stepanov)

JAKARTA, Jurnas.com - Duta Besar Ukraina untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB, Sergiy Kyslytsya, mengecam Rusia sebagai negara teroris, menyusul serangan rudal tetangganya itu di sejumlah kota-kota di Ukraina.

Hal itu disampaikan selama pertemuan Majelis Umum PBB yang mendesak untuk membahas pencaplokan empat wilayah Ukraina oleh Moskow.

"Rusia telah membuktikan sekali lagi bahwa ini adalah negara teroris yang harus dicegah dengan cara sekuat mungkin," kata Kyslytsya, dalam sambutan pembukaannya.

"Sayangnya, Anda hampir tidak dapat menyerukan perdamaian yang stabil dan waras selama kediktatoran yang tidak stabil dan gila ada di sekitar Anda," tambahnya.

Ia mengatakan kepada negara-negara anggota setidaknya 14 warga sipil tewas dan 97 terluka dalam serangan itu.

Menanggapi, Vasily Nebenzya dari Rusia tidak secara langsung menangani serangan rudal, tetapi membela aneksasi negaranya atas wilayah Ukraina. "Kami dituduh ketika kami berusaha melindungi saudara-saudara kami di Ukraina timur," katanya.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres juga mengutuk Rusia yang telah meluncurkan rentetan pemboman fatal di seluruh Ukraina. Ia menyebut aksi Rusia itu sebagai eskalasi perang yang tidak dapat diterima.

"Sekretaris Jenderal sangat terkejut dengan serangan rudal skala besar hari ini oleh angkatan bersenjata Federasi Rusia di kota-kota di seluruh Ukraina yang dilaporkan mengakibatkan kerusakan luas di wilayah sipil dan menyebabkan puluhan orang tewas dan terluka," kata juru bicara Guterres, Stephane Dujarric dalam sebuah pernyataan.

"Ini merupakan eskalasi perang yang tidak dapat diterima dan, seperti biasa, warga sipil membayar harga tertinggi," ujarnya.

Sementara itu, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengutuk serangan itu dengan tegas, dengan mengatakan mereka menunjukkan kebrutalan total dari perang ilegal Putin.

Presiden Rusia, Vladimir Putin bersumpah akan melakukan pembalasan yang lebih
berat setelah ledakan baru-baru ini yang merusak jembatan utama di Krimea yang dicaplok Moskow.

Rusia meluncurkan 75 rudal ke Ukraina sejak Senin (10/10) pagi waktu setempat. Dari jumlah ini, 41 misil telah dihancurkan pasukan Kyiv. Meski ada puluhan rudal yang berhasil dicegat, ada 34 misil yang menghantam sejumlah kota di Ukraina.

Sumber: AFP

KEYWORD :

Perang Rusia dan Ukraina Pertemuan PBB Sergiy Kyslytsya




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :