Selasa, 30/04/2024 06:42 WIB

400 Masyarakat Flores Timur dan Sikka Belajar Literasi Digital

400 Masyarakat Flores Timur dan Sikka Belajar Literasi Digital

Workshop literasi digital di Kota Larantuka, Flores Timur (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Sebanyak 400 peserta yang merupakan perwakilan masyarakat dan komunitas di Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengikuti workshop literasi digital.

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bekerja sama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi (GNLD) ini, digelar pada 19-20 September 2022 lalu.

Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Flores Timur, Heronimus Lamawuran yang membuka workshop mengimbau masyarakat bisa menjaga privadi di media sosial, maupun platform digital lainnya.

"Coba adik-adik kirim di Facebook atau Whatsapp itu konten yg bermanfaat seperti cara membuat makanan yang adik-adik buat, jangan joget-joget tidak jelas," kata ujar Heronimus dalam keterangan pers pada Senin (3/10).

"Membagikan konten positif dapat memberikan kebahagiaan dan ketenangan kepada teman ataupun keluarga kita sendiri yang melihat konten kita karena menambah pengetahuan mereka," imbuh dia.

Fransiskus Padji Tukan, yang dikenal sebagai seorang musisi dan kreator konten, menyampaikan bahwa saat ini masyarakat hidup di era digital. Karena itu, informasi bisa berbahaya jika tidak digunakan dengan baik.

"Realitas sekarang ini sedang tergantikan dengan siber. Media sosial terasa lebih nyata dibandingkan dengan orang yang sedang berada di depan kita. Kita merasa ketika kita mendapat informasi dari media sosial, itulah realitas. Hal ini bisa berbahaya ketika kita tidak melakukan cek fakta dahulu ketika mendapat informasi," ujar dia.

Pegiat pendidikan, Maksimus Masan Kian, menyebut media sosial dapat bermanfaat bagi diri sendiri maupun banyak orang, apabila digunakan secara baik dan beretika.

"Kecakapan digital yg bagus tidak terletak pada bagaimana kemampuan atau keterampilan seseorang mengoperasikan perangkat digital, tetapi bagaimana perilaku atau etika dalam menggunakan media dengan bertanggung jawab, bermanfaat, dan memberi makna untuk banyak orang," terang dia.

Ditambahkan oleh pegiat literasi digital, Khemal Andrias, terdapat kerentanan data pribadi untuk dibobol ketika pengguna lalai dalam membagikan kegiatannya di media sosial.

"Sebenarnya yang paling mungkin untuk melanggar data pribadi adalah diri kita sendiri. Oleh karena itu, kita harus sangat hati-hati sebelum memposting kegiatan kita di media sosial. Bisa jadi orang yang tidak bertanggung jawab dapat menggunakan data pribadi kita untuk keuntungannya," tutur dia.

Di Sikka, Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo dalam sambutannya mengatakan bahwa di era keterbukaan informasi saat ini, yang difokuskan ialah berkaitan dengan produk.

Di internet, semua sudah tersedia mulai dari cara pembuatan dan pemasaran, tinggal kemauan masyarakat untuk menghasilkan atau tidak.

"Setiap orang harus punya produk, segala prosesnya penghasilannya bisa kita lihat di internet, oleh karena itu kita butuh literasi digital," tutup bupati.

KEYWORD :

Literasi Digital Kemkominfo Flores Timur Sikka




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :