Aplikasi Tiktok (Foto: bbc.co.uk)
New York, Jurnas.com - Puluhan artis TikTok dengan total pengikut secara kolektif mencapai lebih dari 51 juta, melakukan boikot terhadap raksasa e-commerce, Amazon.
Dikutip dari AFP pada Rabu (24/8), aksi boikot itu akan terus dilakukan hingga Amazon memberikan konsesi utama kepada pekerja, serta menghentikan upaya antiserikat.
Kelompok artis TikTok yang menamakan diri Gen-Z untuk Perubahan itu mengatakan, lebih dari 70 talenta TikTok populer berdiri dalam solidaritas dengan pekerja Amazon melalui `People Over Prime Pledge`.
Sumpah tersebut merujuk pada Amazon Prime, langganan berbayar dari raksasa online yang juga melayani pengiriman cepat, tetapi juga tekanan yang diberikan pada mereka yang bekerja untuk memenuhi pesanan.
"Kami menyerukan Amazon untuk mendengarkan pekerja mereka dan membuat perubahan nyata pada lingkungan tempat kerja mereka," kata kelompok itu dalam sebuah surat yang mencatat bahwa TikTok memiliki lebih dari satu miliar pengguna.
"Kecuali jika ada perubahan, kami akan mencegah Amazon memonetisasi salah satu platform media sosial terbesar di dunia," lanjutnya.
Koalisi mendorong pekerja perusahaan untuk mendapatkan upah minimum per jam sebesar US$30, cuti medis yang lebih baik dan pelonggaran persyaratan produktivitas.
Kelompok itu juga menyerukan Amazon, yang telah lama menolak upaya serikat pekerja di fasilitas AS, untuk menghentikan penentangannya.
"Kami selalu tahu betapa pentingnya kreator bagi model pemasaran Amazon," terang direktur strategi Gen-Z for Change Elise Joshi.
"Kreator, terutama kreator TikTok, adalah pintu gerbang bagi kaum muda; kami merebut kembali kekuatan itu," tambah influencer 20 tahun itu.
Program Influencer Amazon yang diluncurkan lima tahun lalu menawarkan kreator di TikTok, YouTube, Instagram, dan platform media sosial lainnya cara menghasilkan uang dengan merekomendasikan produk di pos dan mengarahkan pembeli ke layanan e-commerce.
KEYWORD :TikTok Amazon Boikot
