Senin, 29/04/2024 05:26 WIB

Kementan Apresiasi Video Ardiansyah `Pahit di Hati, Manis di Buah Naga`

Kementan apresiasi video Ardiansyah `Pahit di Hati, Manis di Buah Naga`

Ardiansyah, pemenang lomba video blog kementan tahun 2022 merupakan salah satu Duta Petani Milenial asal Kabupaten Sambas.

JAKARTA, Jurnas.com - Di era industri 4.0 seperti saat ini, penyuluh pertanian dituntut menguasai kemajuan teknologi. Penyuluh berkewajiban mengerahkan segala cara dan daya untuk menggunakan semua media yang ada agar penyuluhan menjadi lebih efektif.

Salah satu media yang efektif penyampaian materi penyuluhan melalui media video. Video penyuluhan dapat berupa demo penggunaan alat pertanian, pengetahuan teknis pertanian, inovasi teknologi, atau video kegiatan pertanian.

Sudah saatnya penyuluh pertanian mulai menggunakan video penyuluhan pertanian dalam mempermudah menjalankan tugas pokok dan fungsinya. Video penyuluhan juga sekaligus bisa digunakan sebagai media dokumentasi kegiatan di wilayah masing-masing.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo meminta generasi milenial pertanian agar dapat memanfaatkan paradigma baru dunia digital dalam mengembangkan perihal bertani.

"Pertanian sekarang tak lagi sama dengan pertanian di masa lalu. Di era digital seperti sekarang sektor pertanian juga beradaptasi dengan teknologi 4.0 untuk menjawab tantangan ke depan. Di situlah peran serta generasi milenial," kata Syahrul.

Senada dengan itu, Kepala Badan Pusata Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan, penyuluh pertanian harus bisa memanfaatkan teknologi informasi untuk meningkatkan semangat petani agar bisa meningkatkan produktivitas pertanian.

Penyuluh harus memanfaatkan inovasi teknologi yang sudah berkembang dengan baik. "Ciri penyuluh yang berhasil adalah penyuluh yang bisa meningkatkan produktivitas di wilayah binaannya masing-masing dengan memanfaatkan inovasi budi daya," jelas Dedi.

Sementara itu dalam rangka meningkatkan kapasitas penyuluh pertanian, BPPSDMP mengadakan kompetensi video penyuluhan pertanian yang diadakan pada tanggal 25 November 2021 sampai dengan 10 Januari 2022.

Ardiansyah, pemenang lomba video blog kementan tahun 2022 merupakan salah satu Duta Petani Milenial asal Kabupaten Sambas. Pada videonya yang berjudul “Pahit di Hati, Manis di Buah Naga” menceritakan bagaimana suka duka dalam mengawali budidaya buah naga ini.

Ardiansyah mengaku menghadapi banyak kesulitan saat memulai budidaya buah naga. Meski begitu, kesulitan tersebut tidak membuatnya patah arang. Sebaliknya, justru membuatnya lebih semangat melanjutkan usaha budidaya buah naga.

Dengan lahan seluas 2 hektare serta populasi tanaman buah naga sekitar 2.000 pohon yang digarap sejak 2 tahun lalu, mengasilkan omzet Rp 240 juta per bulan. "Buah naga yang ditanam dapat menghasilkan 3-4 kg/pohon dengan asumsi harga jual Rp8.000-10.000/kg," ujar Ardiansyah.

Apresiasi diberikan Dedi pada agenda kegiatan Ngobrol Asyik penyuluh Pertanian (Ngobras), Selasa (23/08). Ia memberikan apresiasi terhadap succes story yang disampaikan oleh Ardiansyah dengan mengungkapkan beberapa pantun.

Berterik terik ke penghulu
Bergerimis gerimis ke pemandian
Berpahit pahit terlebih dahulu
Bermanis manis kemudian

Burung pipit dadanya kusam
Laris manis di pasar senen
Sungguh pahit di saat tanam
Naga manis di saat panen

Sebagai informasi buah naga mempunyai kandungan Likopen yang bersifat antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas, sebagai penyebab munculnya berbagai penyakit. Selain likopen, buah ini juga mengandung senyawa antioksidan lainnya yang penting bagi tubuh, yaitu betalain dan hydroxycinnamates.

KEYWORD :

Buah Naga Ardiansyah BPPSDMP Dedi Nursyamsi Syahrul Yasin Limpo Penyuluh Pertanian




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :