Minggu, 28/04/2024 03:51 WIB

Program Taksi Alsintan Diklaim Mampu Tekan Food Loss Hingga 7 Persen

Program Taksi Alsintan diklaim mampu tekan food loss hingga 7 persen.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meluncurkan taksi alsintan di Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur, Senin (22/8).

JAKARTA, Jurnas.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meluncurkan taksi alsintan di Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur, Senin (22/8). Program ini diharapkan dapat menekan food loss dari setiap produksi hingga 6 sampai 7 persen.

"Saya kira akan banyak sekali daerah-daerah, desa-desa, provinsi, kabupaten akan banyak para petani yang mau beli alat dan mesin pertanian baik itu apa rice mill unit (RMU), baik dryer, baik combine harvester, traktor dan lain-lain dengan pola program taksi alsintan," kata Jokowo.

Taksi alsintan merupakan program dari Kementerian Pertanian (Kementan) dalam rangka membantu menyediakan alsintan secara mandiri oleh pelaku usaha di sektor pertanian melalui fasilitasi bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Jokowi mengatakan saat ini angka food loss produksi di Indonesia masih cukup tinggi yaitu sekitar 12 hingga 13 persen. Program taksi alsintan ini imi diyakini dapat menekan food loss dari setiap produksi hingga 6 sampai 7 persen.

"Mengenai tenaga kerja di bidang pertanian, saya melihat beberapa profesi justru kekurangan. Ya penggantinya ya produksi alsintan yang modern, baik harvester-nya, baik traktornya, baik RMU-nya. RMU itu kalau yang lama itu banyak yang menjadi beras pecahnya. Tapi kalau pakai rice mill unit yang modern bisa ditekan kira-kira 6-7 persen kehilangan beras yang rusaknya, dan itu 6 persen sudah bisa dipakai untuk mencicil mesin RMU yang ada," tandasnya.

Di tempat yang sama, Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan, Ali Jamil menjelaskan program tersebut merupakan inovasi Kementan untuk mengurangi beban APBN dan melatih kemandirian petani.

"Taksi alsintan itu inovasi kita untuk mengurangi beban APBN. Program ini berkaitan langsung dengan layanan KUR, sehingga petani bisa lebih mandiri," ujar Ali Jamil

Ali mengatakan, kemandirian petani merupakan arahan langsung dari Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) dalam menjalankan pembangunan pertanian ke depan. Karena itu, pemerintah melaunching program food estate sebagai upaya bersama dalam meningkatkan produksi nasional.

"Dengan keterbatasan APBN kita harus bisa tetap berinovasi melalui pola investasi seperti layanan KUR . Apalagi Bapak Presiden telah menyetujui anggaran KUR ini kepada usaha pertanian yang diperuntukan pada program taksi alsintan," katanya.

Menurut Ali Jamil, sejauh ini realisasi KUR sudah cukup bagus mengingat tingkat serapanya cukup tinggi. Apalagi, program ini memiliki bunga rendah sebesar 6 persen dan saat ini relaksasi sampai bulan Desember turun menjadi 3 persen.

"Nah ini yang harus kita manfaatkan, saya mohon dukungannya untuk program Taksi Alsintan bisa sukses. Siapapun boleh mengambil KUR supaya program Taksi Alsintan ini semakin berkembang," ujarnya.

Ditambahkan Ali Jamil, penggunaan Alsintan juga dapat disewakan melalui skema koperasi atau unit usaha taxi alsintan. Penyewaan bahkan bisa dilakukan perhari bahkan perjam dan bisa digunakan melalui olah tanam, panen dan pasca panen.

"Ini memberikan keuntungan untuk peningkatan produktivitas dan efisiensi usaha tani, juga mengatasi masalah tenaga kerja pertanian dan waktu kegiatan pertanian lebih efisien," jelasnya.

KEYWORD :

Joko Widodo Taksi Alsintan Food Loss Ali Jamil




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :