Selasa, 30/04/2024 03:17 WIB

Studi: Obat Antidepresan Tidak Efektif Obati Depresi

Studi: Obat Antidepresan Tidak Efektif Obati Depresi

Ilustrasi depresi (Foto: Better Help)

London, Jurnas.com - Sebuah penelitian menemukan bahwa obat antidepresan tidak efektif dalam mengobati depresi. Penemuan ini memicu kontroversi, yang kian menyulitkan ilmuwan dalam memahami kondisi kesehatan mental tersebut.

Menurut salah satu teori yang berlaku saat ini, depresi berkaitan dengan serotonin. Dikatakan, depresi muncul akibat kurangnya molekul serotonin, yang terlibat dalam transmisi emosi ke otak.

Dikutip dari AFP pada Kamis (11/8), studi yang dilakukan psikiater Joanna Moncrieff dan Mark Horowitz dalam jurnal Molecular Psychiatry pada Juli lalu menyimpulkan, tidak ada hubungan yang terbukti antara kekurangan serotonin dan depresi.

Peneliti mempertanyakan asumsi mendasar di balik penggunaan antidepresan, yang sebagian besar dikembangkan untuk mengubah kadar serotonin, sekaligus membatalkan teori yang selama beberapa dekade dijadikan acuan.

"Saya secara luas setuju dengan kesimpulan penulis tentang upaya kami saat ini, meskipun saya tidak memiliki kepastian yang kuat," kata psikiater Phil Cowen di situs Science Media Center.

"Tidak ada profesional kesehatan mental akan mendukung pandangan bahwa kondisi kompleks seperti depresi berasal dari kekurangan neurotransmitter tunggal," tambah Cowen.

Terkait penelitian ini, sejumlah ilmuwan lainnya mempertanyakan metodologi, yang mengukur jejak serotonin tidak langsung, alih-alih melakukan pengukuran langsung molekul tersebut.

"Bahkan jika psikiater terkemuka mulai meragukan bukti depresi terkait dengan serotonin rendah, tidak ada yang memberi tahu publik," tulis Moncrieff di blognya.

Hubungan antara depresi dan serotonin berakar kuat dari artikel fiksi. Penulis Prancis Michel Houellebecq memberi judul `Serotonin` pada novelnya tahun 2019 di mana karakter utamanya mengalami depresi.

Pelemahan Moncrieff terhadap teori serotonin untuk menentang antidepresan saat ini, melampaui kesimpulan studinya sendiri, yang telah memicu kritik paling keras.

Moncrieff juga memperingatkan bahwa obat antidepresan tidak boleh dihentikan secara tiba-tiba. Tapi baginya, manfaat antidepresan diragukan jika didasarkan pada teori yang dia temukan.

KEYWORD :

Obat Antidepresan Depresi Penelitian Studi Ilmiah




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :