Jum'at, 26/04/2024 17:03 WIB

Rusia Disebut Gunakan Rudal Era Soviet Serang Ukraina

Rusia gunakan rudal era Soviet serang Ukraina.

JAKARTA, Jurnas.com - Otoritas Ukraina mengatakan, Rusia menggunakan rudal yang tidak akurat dari stok lama Soviet untuk lebih dari 50 persen serangannya di Ukraina. Dua pekan terakhir, tingkat serangan meningkat lebih dari dua kali lipat.

Rudal Rusia telah mencapai berbagai sasaran di Ukraina dalam beberapa hari terakhir, termasuk menewaskan sedikitnya 18 orang di sebuah pusat perbelanjaan di pusat kota Kremenchuk.

Brigadir Jenderal di Angkatan Bersenjata Ukraina, Oleksii Hromov mengatakan, Rusia berusaha menyerang militer dan infrastruktur penting, tetapi penggunaan rudal era Soviet lama yang kurang akurat menyebabkan hilangnya nyawa warga sipil yang signifikan.

Hromov mengatakan, 202 rudal telah ditembakkan ke Ukraina pada paruh kedua Juni, meningkat 120 dari paruh pertama bulan itu. Dia memperkirakan bahwa 68 situs sipil telah terkena pada paruh kedua bulan ini.

Analisisnya menyimpang dari beberapa politisi Ukraina yang menuduh Rusia sengaja menyerang warga sipil untuk menabur kepanikan.

"Target musuh tetap fasilitas militer, infrastruktur dan industri penting, jaringan transportasi. Pada saat yang sama, penduduk sipil menderita kerugian yang signifikan karena serangan (yang tidak tepat sasaran)," kata Hromov pada konferensi pada Kamis (30/6). 

"Untuk melakukan serangan roket, musuh di lebih dari 50 persen (kasus) menggunakan rudal dari cadangan Soviet, yang tidak cukup tepat. Akibatnya, gedung-gedung sipil dihantam," katanya.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy menyebut serangan Senin di pusat perbelanjaan Kremenchuk sebagai serangan "teroris" yang disengaja dan para pemimpin Barat serta Paus Fransiskus bergabung dengannya untuk mengutuknya.

Rusia, yang menginvasi Ukraina pada 24 Februari, membantah menargetkan warga sipil dan mengatakan hanya menyerang infrastruktur militer.

Awal bulan ini, Kementerian Pertahanan (Kemhan) Inggris mengatakan bahwa pesawat pembom Rusia kemungkinan telah meluncurkan lusinan rudal anti-kapal era 1960-an yang berat terhadap sasaran di darat di Ukraina.

Rusia kemungkinan terpaksa menggunakan rudal anti-kapal berbobot 5,5 ton karena kekurangan rudal modern yang lebih presisi, kata kementerian Inggris.

Kemhan Inggris mengatakan, Rudal Kh-22 terutama dirancang menghancurkan kapal induk menggunakan hulu ledak nuklir. Ketika rudal tersebut digunakan menyerang target di darat dengan hulu ledak konvensional, rudal tersebut sangat tidak akurat dan karena itu dapat menyebabkan kerusakan parah dan korban jiwa.

Rudal Rusia telah menghantam beberapa kota dalam beberapa pekan terakhir, termasuk Kyiv, Kharkiv, Dnipro, dan banyak lagi. Pejabat setempat mengatakan banyak dari rudal itu mengenai bangunan sipil seperti gedung apartemen dan sekolah.

Rudal menghantam blok apartemen dan taman pembibitan di pusat Kyiv pada Minggu pagi, menewaskan satu orang dan melukai enam, kata pejabat setempat.

KEYWORD :

Ukraina Rusia Rudal Tidak Akurat Oleksii Hromov




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :