Jum'at, 26/04/2024 18:54 WIB

Legislator PDIP Sebut Pimpinan Bappebti Terima Setoran dari Robot Trading

Kepala Bappebti yang lama itu ikut juga di robot trading. Yang ngasih saya data bukan orang biasa jadi artinya insya Allah validasinya bisa dipertanggungjawabkan. Artinya dia ikut-ikut juga dalam urusan robot trading ini, dia investasi di salah satu robot trading yang saya tidak bisa sebutkan.

Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDIP, Mufti Anam. (Foto: Dok.Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Anggota Komisi VI DPR RI, Mufti Anam menduga Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) menerima setoran setiap bulan dari salah satu robot trading.

Politikus PDIP ini menerangkan, uang tersebut diterima oleh oknum yang ada dalam lembaga di bawah naungan Kementerian Perdagangan tersebut.

"Kan kita nggak mungkin dengarkan dari rakyat terus, maka saya ajak ketemu kuasa hukum dari robot trading ini. Setelah saya ajak ketemu mereka cerita sama kita, mereka setiap bulan itu setor dan duitnya nggak kecil yang disetor (ke Bappebti)," katanya dalam rapat kerja dengan Kementerian Perdagangan, kemarin.

Mufti juga menegaskan bahwa Ketua Bappebti sebelumnya turut terlibat dalam investasi robot trading. Karenanya, cara kerja Bappebti harus diubah karena di dalamnya banyak oknum yang nakal.

"Kepala Bappebti yang lama itu ikut juga di robot trading. Yang ngasih saya data bukan orang biasa jadi artinya insya Allah validasinya bisa dipertanggungjawabkan. Artinya dia ikut-ikut juga dalam urusan robot trading ini, dia investasi di salah satu robot trading yang saya tidak bisa sebutkan," tegasnya.

Mufti tak merincikan siapa pimpinan Bappebti yang ikut bermain. Namun, dari penelusuran Kepala Bappebti yang terakhir adalah Indrasari Wisnu Wardhana yang saat ini ditetapkan jadi tersangka kasus ekspor minyak sawit mentah (CPO).

Selain menjabat Kepala Bappebti, Mufti katakan, dia juga menjadi Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan.

Bappebti, lanjut Mufti, gagap terhadap teknologi informasi dan perubahan jaman hingga kemudian dimanfaatkan oleh robot trading untuk menipu masyarakat. Dia pun meminta agar Mendag merekrut orang-orang kompeten di Bappebti.

"Ketika Bappebti gagap terhadap teknologi, maka ada ruang bagi mereka yang niatnya merampok melalui aplikasi robot trading yang sebenarnya itu sah-sah saja, bagus saja, di luar negeri itu banyak dilakukan robot trading. Tapi karena di sini ada kekosongan ruang terhadap itu, sehingga mereka menggunakan bagaimana menipu rakyat terhadap ini," ujarnya.

Dia berharap, Mendag bisa menyelesaikan kasus investasi bodong dan uang masyarakat bisa kembali.

"Minimal kembalikan saja seperti ada opsi bagi mereka yang belum menikmati penghasilan itu diprioritaskan karena ini banyak sekali orang-orang bawah, pedagang," tandasnya.

 

KEYWORD :

Warta DPR Komisi VI Mufti Anam robot trading Bappebti Kementerian Perdagangan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :