Jum'at, 26/04/2024 16:37 WIB

Bahas Peduli Stunting, BKKBN Kembali Gelar Peningkatan Kapasitas Kelas Orang Tua Hebat

Bahas peduli stunting, BKKBN kembali gelar peningkatan kapasitas kelas orang tua hebat

Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga, Nopian Andusti

JAKARTA, Jurnas.com - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggelar Peningkatan Kapasitas Kelas Orang Tua Hebat (Kerabat) seri II. Kali ini mengangkat tema Poster Penting (Peduli Stunting).

Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK), BKKBN, Nopian Andusti, mengatakan, kelas pengasuhan atau sesi Peningkatan Kerabat merupakan layanan masayarakat yang efektif mewujudkan perubahan prilaku di tingkat keluarga.

"BKKBN terus mendorong adanya inovasi pencegahan stunting berbasis keluarga dengan sasaran utama yaitu remaja, calon pengantin atau calon pasangan usia subur, ibu hamil, ibu menyusui, dan anak berusia 0-59 bulan," papar Nopian, Jumat (27/5).

Nopian menuturkan, program Bina Keluarga Balita (BKB) sangat strategis meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan orang tua dan anggota keluarga lainnya dalam membina tumbuh kembang balita melalui ransangan fisik, motorik, kecerdasan, emosional, dan ekonomi.

Ia juga mengatakan, penyuluhan BKB telah dilengkapi dengan sarana prasarana berupa BKP KIT stunting yaitu seperangkat media penyuluhan yang digunakan kader menyampaikan pengasuhan dan tumbuh kembang anak.

"Para fasilitator dan kader diharapkan mampu menggunan BKB KIT stunting agar penyelenggaraan kelas BKB mencapai tujuan yang ditetapkan. Karena itu, saya menyambut baik kelas ini untuk mempekuat pengasuhan 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) di lapangan," ungkapnya.

Nopian mengatakan, untuk mengatasi dan mencegah terjadinya stunting pada balita, diperlukan pengasuhan yang baik pada 1000 HPK. Dimulai sejak awal konsepsi atau selama 270 masa kehamilan serta 730 hari setelah lahir hingga anak bersuai 2 tahun.

"(Oleh karena itu) intervensi gizi spesifik dan sensitif harus terus dilakukan, khusnya usia balita," tegas Nopian.

Nopian juga tak menampik bahwa masih banyak permasalahan gizi yang masih dialami Indonesia salah satunya adalah stunting. Oleh karena itu, salah satu fokus pemerintah saat ini adalah pencegahan dan penerunan pravelinsi stutning

"Upaya ini bertujuan agar anak-anak di Indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara optimal disertai kemampuan emosional, sosial, dan fisik serta kemampuan untuk belajar, berinovasi dan kompetensi di tingkat global," tuturnya.

Direktur Bina Keluarga Balita dan Anak BKKBN, Irma Ardiana, MAPS dalam laporannya menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan kelas pengasuhan BKB.

"Di samping itu, untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan pengelola dan pelaksana kegiatan BKB dalam penggunaan media penyuluhan BKB," jelas Irma.

Sebagai informasi, Kerabat ini terdiri dari delapan seri:

  1. Seri I (Kartu Kembang Anak) telah dilaksanakan pada bulan April 2022;
  2. Seri II (Poster PenTing) dilaksanakan pada bulan Mei 2022;
  3. Seri III (Kalender Pengasuhan bagi Ibu Hamil) akan dilaksanakan pada bulan Juni 2022;
  4. Seri IV (Kalender Pengasuhan Anak Usia 0-12 Bulan) akan dilaksanakan pada bulan Juli 2022;
  5. Seri V (Kalender Pengasuhan Anak Usia 13-24 Bulan) akan dilaksanakan pada bulan Agustus 2022;
  6. VI (Modul BKB Emas dan Media Ular Tangga Pertemuan 1 dan 2) akan dilaksanakan pada bulan September 2022;
  7. Seri VII (Modul BKB Emas dan Media Ular Tangga Pertemuan 3 dan 4) akan dilaksanakan pada bulan Oktober 2022;
  8. Seri VIII (Modul BKB Emas dan Media Ular Tangga Pertemuan 5 dan 6) akan dilaksanakan pada bulan November 2022.

Kedelapan Seri kegiatan Kerabat tersebut diselenggarakan untuk membantu kader dan orang tua yang mempunyai anak balita termasuk baduta dalam membina tumbuh kembang anaknya.

 

KEYWORD :

Peduli Stunting BKKBN Kerabat HPK Nopian Andusti




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :