Selasa, 30/04/2024 06:23 WIB

Ingin Muda Kemballi? Cangkok Saja Kepala Anda

Sergio menjelaskan bahwa perkembangan teknologi telah mampu untuk melakukan operasi itu dengan risiko yang semakin kecil.

Perempuan muda (Foto: Nova)

Jakarta - Eksperimen untuk mencangkok kepala ke tubuh baru, terdengar seperti teknologi Dr Frankenstein yang dipopulerkan oleh cerita fiksi Mary Shelley. Tetapi kali ini bukan cerita fiksi, percobaan untuk melakukan transplantasi kepala seseorang ke tubuh seorang donor akan segera terwujud dalam waktu dekat.

Otak di balik transplantasi atau `cangkok` kepala ke tubuh baru, adalah Sergio Canavero, 52 tahun, ahli bedah asal Italia yang merupakan pionir dalam pengembangan teknologi kedokteran ini. Jika tidak ada aral melintang, Sergio Canavero akan melakukan operasi cangkok kepala di sebuah tempat yang belum disebutkan namanya, tetapi berada di negara Russia, tempat pasien transplantasi itu berada sekaligus tempat asal donatur miliuner  yang membiayai operasi ini.

Sergio menjelaskan bahwa perkembangan teknologi telah mampu untuk melakukan operasi itu dengan risiko yang semakin kecil. "Saya yakin bahwa kemungkinan keberhasilan operasi ini adalah 90%," kata Sergio. Dia juga tidak menyangkal bahwa risiko kegagalan memang ada. Bagaimana cara kerjanya? Pertama, bekukan kepala pasien dan tubuh donor untuk mencegah kerusakan jaringan," ujarnya.

Kedua, kata Sergio, buat bukaan di leher pasien untuk menyambungkan urat darah ke mesin dan ke kepala pasien untuk mencegah kerusakan otak selama `pemotongan`. Ketiga potong leher pasien beserta tulang belakang yang berisi sumsum tulang belakang dengan alat yang sangat tajam untuk meminimalkan kerusakan.

"Kemudian keempat, pasang kepala dan sambungkan urat darah ke tubuh baru, serta sambungkan semua organ dan syaraf yang menyambungkan kepala dengan tubuh, jahit bekas sambungan dan tunggu pasien hingga bangun," ujarnya.

Terobosan ini adalah sebuah langkah yang kontroversial, walaupun kontroversi yang merebak lebih pada masalah  etis bukan pada pijakan keilmuan yang melatarbelakanginya. "Teknologi untuk mencangkok kepala ke tubuh baru sebenarnya sudah ada sejak awal abad 20, tetapi diabaikan," demikian papar Sergio Canavero di depan peserta forum TedX, forum yang menjadi ajang bertemunya para inventor dan inspirator dalam sains, seni dan hal tentang kemajuan lainnya.

Tahun 1908, berdasarkan data yang ditulis dalam artikel National Post, ahli bedah dari Prancis Alexis Carrel dan ahli fisiologis dari Amerika Charles Guthrie pertama kali melakukan transplantasi kepala anjing ke tubuh anjing yang lain. Percobaan itu menghasilkan anjing yang memperlihatkan tanda-tanda reflex, dan visual saat bangun.

Beberapa jam kemudian anjing itu dimatikan dengan Euthanasia Percobaan itu kemudian lama tidak menjadi perhatian sampai tahun 1950 saat Vladimir Demikhov dari Soviet melakukan transplantasi kepala yang menghasilkan anjing dengan dua kepala. Terinspirasi dari dokter Soviet itu pada tahun 1970 Dr Robert White sukses mencangkok kepala seekor monyet ke tubuh monyet yang lain dengan hasil monyet itu mengalami kelumpuhan dari leher ke bawah. Kelumpuhan ini akibat dari terpotongnya jaringan sumsum tulang belakang saat memotong leher monyet.

Latar belakang yang sangat kontroversial itulah yang membuat Sergio Canavero menjadi pusat perhatian, banyak kritik dilontarkan dengan mempertimbangkan berbagai catatan buruk percobaan-percobaan sebelumnya. Tetapi bukan Sergio Canavero kalau gentar dengan kritik. Sergio adalah gambaran dokter sekaligus visioner dalam segala aksinya.

Sering disebut sebagai orang yang "gila" seperti kelelawar, sebuah ungkapan atau slang untuk menggambarkan betapa gilanya seorang Sergio. Sergio adalah sosok yang komplit dengan kontroversi karena dia tidak pernah melihat televisi sejak tahun 1993, bahkan dia tidak punya mobil. Lebih unik lagi dia punya reputasi menulis teknik untuk merayu perempuan, sampai dengan mengajari orang untuk melakukan Mediterranean Diet, diet tanpa daging ternak. Sergio adalah praktisi Jujitsu yang melakukan meditasi dan tidak minum-minuman keras.

Sergio adalah seorang yang telah siap dengan segal konskwensi percobaanya, dia membuat projek yang dinamakan HEAVEN kepanjangan dari Head Anastomosis Venture yang kurang lebih artinya adalah Pekerjaan Menyambung Kepala. Dan Sergio tidak bermimpi, dia bertemu dengan relawan pertamanya, Valery Spridinov, ahli komputer dari Russia berumur 31 tahun yang menderita penyakit pengerutan otot yang membuat tubuhnya tertekuk seperti akordeon. Spridionov dengan sangat antusias mau menjadi relawan untuk percobaan Sergio walaupun dengan risiko yang jelas yakni kematian.

Berapa biayanya? Sergio memperkirakan biaya untuk melakukan transplantasi kepala ke tubuh baru berkisar antara 13 juta dolar. Dan seiring berjalannya waktu seorang miliuner yang tidak mau disebutkan namanya telah bersedia untuk membiayai operasi ambisius itu.

KEYWORD :

Cangkok Kepala Sergio Canavero




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :