Jum'at, 26/04/2024 16:12 WIB

AS Kucurkan Rp 7,1 Triliun untuk Pastikan Pemerintahan Ukraina Tetap Berjalan

Bantuan baru ini akan membantu Ukraina membayar gaji pemerintah, pensiun dan mendanai program sosial yang diperlukan untuk menghindari memburuknya krisis kemanusiaan yang disebabkan oleh invasi Rusia ke tetangga barat dayanya.

Invasi Rusia ke Ukraina hancurkan berbagai fasilitas. (Foto: Jurnas/dok Bucha and Irpin).

WASHINGTON, Jurnas.com - Pemerintah Amerika Serikat (AS) akan memberi Ukraina tambahan $500 juta atau sekitara Rp 7,1 trilun untuk membantu pemerintahnya melanjutkan operasi pemerintah yang penting.

Menteri Keuangan AS, Janet Yellen mengatakan pada pada Kamis (21/4) telah berbagi rencana bantuan selama pertemuan dengan Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal.

"Kebutuhan Ukraina sangat mendesak, dan kami berencana untuk menyebarkan bantuan langsung ini ke Ukraina sesegera mungkin," kata Yellen, seperti dikutip dari Reuters.

"Kami tahu ini hanyalah awal dari apa yang Ukraina perlukan untuk dibangun kembali, dan saya berkomitmen untuk bekerja dengan Kongres dan sekutu serta mitra internasional kami untuk membangun dukungan ini dalam jangka menengah dan panjang," sambungnya.

Bantuan baru ini akan membantu Ukraina membayar gaji pemerintah, pensiun dan mendanai program sosial yang diperlukan untuk menghindari memburuknya krisis kemanusiaan yang disebabkan oleh invasi Rusia ke tetangga barat dayanya.

Yellen mengatakan bantuan langsung senilai $1 miliar atau Rp 14,3 triliun akan membutuhkan administrasi Joe Biden untuk membuat permintaan anggaran tambahan kepada Kongres dan ia berkomitmen untuk meminta bantuan lebih lanjut kepada anggota parlemen untuk Ukraina.

"Kita harus menemukan cara untuk memenuhi kebutuhan Ukraina," katanya.

Shmyhal, yang berada di Washington untuk menghadiri pertemuan musim semi Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia, juga akan bertemu dengan Menteri Pertahanan Lloyd Austin dan Ketua DPR Nancy Pelosi.

Kemudian, ia akan berbicara di acara yang diselenggarakan oleh Bank Dunia tentang kebutuhan pembiayaan Ukraina.

Sebelumnya, Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva mengatakan, pemerintah Ukraina memperkirakan bahwa negara itu membutuhkan bantuan sebesar $5 miliar atau sekitar Rp 71,8 triliun per bulan untuk menjaga agar perekonomiannya tetap beroperasi secara akurat, dan prioritas langsungnya adalah mengisi kesenjangan itu selama tiga bulan ke depan.

Bank Dunia pekan lalu memperkirakan bahwa setengah dari bisnis Ukraina ditutup, sisanya beroperasi di bawah kapasitas dan PDB tahun ini akan runtuh sebesar 45 persen karena invasi Rusia mengamuk.

Pernyataan pejabat Departemen Keuangan muncul setelah menteri keuangan G7 pada Rabu mengumumkan telah memberikan dan menjanjikan dukungan tambahan ke Ukraina melebihi $24 miliar atau sekitar Rp 344,7 triliun untuk 2022 dan seterusnya.

Bantuan internasional untuk Ukraina antara 2014, ketika Rusia merebut Krimea dari Ukraina, dan 2021 melebihi $60 miliar, kata pejabat Departemen Keuangan.

Sumber: Reuters

KEYWORD :

Amerika Serikat Bantuan Ukraina Janet Yellen




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :